Sunday, April 2, 2017

HTI Muncul, Kiamat Sudah Dekat?


Blora (2/4) Hari ini dalam  ramainya Car Free Day (CFD) di Alun-alun Blora nampak sekelompok orang yang membagi-bagikan selebaran, berorasi, ada pula yang berarak-arakan dengan membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid. Setelah ditelisik ternyata mereka adalah anggota Hisbuth Tahrir Indonesia (HTI). Mereka sedang mengenalkan bendera kebanggaan yang seolah membenarkan bahwa benderanya adalah simbol kepemimpinan dan pemersatu umat islam. 

HTI dan beberapa organisasi radikal lainnya memang berusaha untuk menjadikan Indonesia sebagai negara khilafah sesuai dengan logika mereka. Mereka menggunakan simbol-simbol islam yang kemudian dihubung-hubungkan agar masyarakat Indonesia yang mayoritas islam tertarik untuk bergabung dengan mereka, apalagi Blora yang mayoritas adalah warga nahdliyin.

Tetapi, ada yang ganjal dari apa yang mereka sampaikan pagi itu. Mereka sama sekali tidak membahas mengenai persatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Buktinya tidak ada kebanggaan untuk menyebut bendera merah putih sebagai lambang negara Indonesia. 

Menyikapi propaganda bendera HTI yang sedang ramai, berikut cuitan Gus Nadirsyah Hosen, (Rois Syuriah PCI NU Australia) yang kami ambil dari dutaislam.com menyikapi hal tersebut. Baca Juga dutaislam.com

1. Saya mau bahas malam minggu ini untuk para jomblo soal bendera Rasul. Jangan mau dibohongi sama ISIS dan HTI yah!

2. ISIS dan HTI sama-sama mengklaim bendera dan panji yang mereka miliki adalah sesuai dengan Liwa dan rayah-nya Rasulullah. Benarkah? Enggak!

3. Kalau klaim mereka benar, kenapa bendera ISIS dan HTI berbeda design dan khat tulisan arabnya? Ayoooo :)

4. Buat yang jomblo dan lagi manyun malam mingguan simak yah penjelasan saya soal bendera Islam ini. Manyun-manyun berpahala. Hehehe

5. Secara umum hadits-hadits yang menjelaskan warna bendera Rasul dan isi tulisannya itu tidak berkualitas shahih.

6. Riwayatnya pun berbeda-beda: ada yang bilang hitam saja, ada yang bilang putih saja, ada riwayat yang bilang hitam dan putih, malah ada yang kuning.

7. Dalam sejarah Islam juga beda lagi. Ada yang blagi Dinasti Umayyah pakai bendera hijau, Dinasti Abbasiyah pakai hitam, dan pernah jg putih


8. Konteks bendera dan panji dipakai Rasul itu sewaktu perang untuk membedakan pasukan Rasul dengan musuh. Bukan dipakai sbg bendera negara

9. Jadi kalau ISIS dan HTI tiap saat mengibarkan liwa dan rayah, emangnya kalian mau perang terus? Kok kemana-mana mengibarkan bendera perang?

10. Kalau dianggap sebagai bendera negara khilafah, kita ini NKRI, sudah punya bendera merah putih. Masak ada negara dalam negara! Makar!

11. Ok sekarang bagaimana status hadits soal bendera ini? Kita bahas yah pelan-pelan.

12. Hadis riwayat Thabrani dan Abu Syeikh yang bilang bendera Rasul hitam dan panjinya putih itu dhaif

13.  Riwayat Thabrani ini dlaif karena ada rawi yang dianggap pembohong yaitu Ahmad bin Risydin. Bahkan kata Imam Dzahabi, dia pemalsu hadits.

14. Riwayat Abu Syeikh dr Abu Hurairah itu dhaif karena kata Imam Bukhari rawi yang namanya Muhammad bin Abi Humaid itu munkar

15. Riwayat Abu Syeikh dari Ibn Abbas haditsnya masuk kategori hasan, bukan shahih.

16. Riwayat lain bendera Rasul yang warnanya hitam, atau putih, atau kuning atau merah itu gak ada tulisan apa-apa.

17. Katakanlah ada tulisannya, maka tulisan khat jaman Rasul dulu beda dengan di bendera ISIS dan HTI

18. Jaman Rasul tulisan al-Qur'an belum ada titik dan khatnya masih pra Islam yaitu khat kufi.

19. Makanya meski mirip bendera ISIS dan HTI itu beda khatnya. Kenapa ayo? Kan sama-sama mengklaim bendera Islam? Itu karena rekaan mereka saja.

20. Gak ada contoh yang otentik dan sahih bendera Rasul itu seperti apa. Itu rekaan orang-orang ISIS dan HTI berdasarkan hadits-hadits yang tidak sahih.

21. Jadi jangan mau dibohongin yah sama bendera Islam-nya HTI dan ISIS. Perkara ini bukan masuk kategori syari'ah yang harus ditaati.

Tetapi Apa pendapat warga tentang aksi mereka? Berikut sedikit cerita yang dapat kami rangkum.

Ibu X (narasumber tidak mau mnyebutkan identitas) seorang pedagang di sekitar alun-alun yang kami temui. ketika ditanya terkait adanya aksi tersebut, beliau cenderung tidak tahu siapa dan apa yang mereka lakukan. Bahkan Ibu X dengan lugu menjawab bahwa kegiatan yang mereka lakukan adalah semacam pencerahan. 

"Mungkin semacam pencerahan mas, saya tidak tahu, sudah dua kali ini mereka mengadakan acara seperti itu" Jelas beliau.

Kemudian salah seorang Ibu peserta CFD yang jajan di warung Ibu X ikut berkomentar.  
"Sekarang ada banyak yang seperti itu. Ada MTA, ini juga apalagi saya nggak tau, saya nggak mengikuti sih mas" Jawab Ibu Pembeli itu dengan raut apatis terhadap mereka.
 Jawaban menggelitik justru disampaikan oleh Ibu X. "Waaaah... berarti kiamat sudah dekat ya Bu, kok ada ini itu" kata Ibu X, diikuti gelak tawa pembeli yang ada di situ.




Sunday, March 31, 2013


LAPORAN OBSERVASI
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KEANEKARAGAMAN HAYATI
KEBUN WISATA PENDIDIKAN UNNES



OLEH
NAMA : AHMAD RIFAI 
NIM : 4301411097
ROMBEL : 73
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012


BAB PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG 
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman satwa dan fauna yang tinggi. Namun besar pula kasus pelanggaran hukum tentang perburuan satwa langka. Indonesia juga memiliki beberapa satwa dan fauna yang saat ini masuk dalam kategori langka. Keseragaman ekosistem di Indonesia juga dipengaruhi oleh sifat dan karakter para pengelola agroekosistem yang keliru. Penggunaan pestisida, herbisida, fungisida dan lainnya selalu menjadi andalan. Padahal penggunaan racun sintetis itu dapat membunuh serangga (hewan) dan tumbuhan tak berdosa yang akan berujung pada penurunan keanekaragaman dan ketidakstabilan lingkungan.
Keanekaragaman hayati yang tinggi merupakan aset bangsa yang tak ternilai dan perlu dilestarikan melalui perlindungan dan pemanfaatan secara berkelanjutan, seperti diamanatkan dalam UU nomor 5 Tahun 1994 tentang keanekaragaman hayati, yang meliputi konservasi, pemanfaatan berkelanjutan atas komponen keanekaragan hayati, serta akses dan pembagian keuntungan yang adil.
Sebagai kadar bangsa, mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan tentang keanekaragaman hayati dan nilai pentingnya kehidupan manusia. Dengan demikaian mahasiswa akan memiliki kepekaan untuk menjaga, melestarikan, dan memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia secara berkelanjutan. Saat ini kita mengakui bahwa keanekaragaman Indonesia tinggi, namun apakan kita mengetahui keanekaragaman itu. Misalnya, berapakah jenis serangga yang kita ketahui, atau tanaman yang kita ketahui di Indonesia ini. Jika kita tidak mengetahuinya lalu bagaimana kita bisa tahu bahwa populasinya dalam kondisi terancam atau tidak. Dengan arti lain, jika saat ini kita memiliki list tumbuhan dan hewan yang populasinya terancam dan hampir terancam maka bisa saja masih ada ratusan jenis tumbuhan dan hewan lain yang populasinya juga terancam yang tidak kita ketahui.
Misalnya, keadaan yang terjadi pada jumlah spesies kelelawar di Indonesia. Empat jenis kelelawar Indonesia kini terancam punah. Padahal, lebih dari setengah spesies kelelawar di Indonesia adalah insektivora (pemakan serangga) yang merupakan sumberdaya musuh alami bagi serangga hama tanaman yang baik. satu ekor kelelawar dapat menghabiskan ribuan serangga tiap jamnya. Karena itu mulai saat ini marilah kita mempelajari semakin banyak lagi spesies organisme yang tumbuh di lingkungan kita karena kelestariannya harus kita jaga demi keseimbangan lingkungan. Kestabilan lingkungan ada di tangan kita, Manusia. 
B. TUJUAN
Setelah melakukan observasi di kebun wisata Universitas Negeri Semarang, Mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengetahui jumlah keanekaragaman hayati yang telah dimiliki oleh UNNES
2. Mengidentifikasi jenis keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang berada di kebun wisata UNNES
3. Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang keanekaragaman hayati
4. Melestarikan tumbuhan dan hewan yang berada di lingkungan sekitar UNNES
5. Mengetahui makna dari misi UNNES sebagai kampus konservasi.
C. METODE PENELITIAN 
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah metode studi lapangan dan metode studi pustaka. Studi lapangan yang saya lakukan dengan melakukan observasi keanekaragaman hayati yang terdapat di Kebun Wisata Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada tanggal 15 dan 24 Nopember 2012. Kemudian metode studi pusaka, saya lakukan dengan mencari berbagai macam literatur untuk menunjang data-data yang saya dapatkan dari observasi lapangan, agar data keanekaragaman hayati yang didapat dapat dikembangkan sebagaimana mestinya. 
D. LANDASAN TEORI
Keanekaragaman hayati atau biodiversity, adalah semua kehidupan di atas bumi ini baik tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme, serta berbagai materi genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup.
Termasuk di dalamnya kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari organisme-organisme yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem perairan lainnya. Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem.
Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies maupun tingkatan ekosistem. Keanekaragaman hayati dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam lokus kromosom. Setiap individu makhluk hidup mempunyai kromosom yang tersusun atas benang-benang pembawa sifat keturunan yang terdapat di dalam inti sel. Keanekaragaman hayati tingkat gen adalah keanekaragaman hayati yang menunjukan seluruh variasi jumlah dan susunan gen pada makhluk hidup Di samping itu, setiap individu memiliki banyak gen, bila terjadi perkawinan atau persilangan antar individu yang karakternya berbeda akan menghasilkan keturunan yang semakin banyak variasinya. Hal inilah yang menyebabkan keanekaragaman gen semakin tinggi. Contoh keanekaragaman tingkat gen ini adalah tanaman bunga mawar putih dengan bunga mawar merah yang memiliki perbedaan, yaitu berbeda dari segi warna bunga.
Demikian juga pada hewan. Kita dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Kita akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).
Gambar 1. Keanekaragaman gen pada ayam
Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis (spesies)
Dapatkah Kita membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Kita dapat membedakan kelompok hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Kita bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya kita telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis.
Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, kita dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.
Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut Kita dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda.
Gambar 2. Keanekaragaman jenis pada kacang-kacangan
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah keanekaragaman hayati yang menunjukan seluruh variasi interaksi antara makhluk hidup dan interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
Jadi, antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan terjadi interaksi yang dinamis. Perbedaan kondisi komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Akibatnya, permukaan bumi dengan variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem. Ada ekosistem hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, padang lumut, gurun pasir, sawah, ladang, air tawar, air payau, laut, dan lain-lain. Suatu perubahan yang terjadi pada komponen-komponen ekosistem ini akan berpengaruh terhadap keseimbangan (homeostatis) ekosistem tersebut. Sebagai suatu sistem, di dalam setiap ekosistem akan terjadi proses yang saling terkait. Misalnya, pengambilan makanan, perpindahan energi atau energetika, daur zat atau materi, dan produktivitas atau hasil keseluruhan ekosistem.
(a) (b) (c)
Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra (c) gurun pasir
Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.
Manfaat Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati sangatlah penting untuk terus dijaga dan dilestarikan, karena hal tersebut merupakan suatu sistem yang tidak boleh terpisahkan satu dengan lainnya. Apabila hal tersebut diabaikan, maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam ekosistem yang ada. Seperti halnya penebangan hutan yang tidak sesuai dengan kelesatarian lingkungan akan berakibat timbulnya banjir saat musim hujan. Selain itu juga dapat menimbulkan longsor, kelangkaan beberapa spesies, erosi tanah, dll. Keanekaragaman hayati mempunyai banyak manfaatnya. Baik dari segi ekonomi, ekologi, farmasi, dan riset. 1. Manfaat dalam ekonomi Jenis hewan (fauna) dan tumbuhan (flora) dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia maupun untuk kepentingan ekspor, misalnya saja kayu jati jika di ekspor akan menghasilkan devisa bagi negara. Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai sumber makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-oabatan dan kosmetika. Sumber daya yang berasal dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan industri. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak merupakan
sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis diantaranya dikenal sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein. 2. Manfaat dalam ekologi Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting, misalnya hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan yang penting bagi bumi, antara lain: a. Merupakan paru-paru bumi Kegiatan fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar karbondioksida (CO2) di atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat mencegah efek rumah kaca. b. Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu dan ke lembaban udara. Selain berfungsi untuk menunjuang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Masing-masing jenis organisme memiliki peranan dalam ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat digantikan oleh jenis yang lain. Sebagai contoh, burung hantu dan ular di ekosistem sawah merupakan pemakan tikus. Jika kedua pemangsa ini dilenyapkan oleh manusia, maka tidak ada yang mengontrol populasi tikus. Akibatnya perkembangbiakan tikus meningkat cepat dan di mana-mana terjadi hama tikus. 3. Manfaat dalam Farmasi Manusia telah lama menggunakan sumber daya hayati untuk kepentingan medis. Selain pengobatan tradisional, pengobatan moderenpun sangat tergantung pada keragaman hayati terutama tumbuhan dan mikroba. Sumber daya dari tanaman liar, hewan dan mikroorganisme juga sangat penting dalam pencarian bahan-bahan aktif bidang kesehatan. Banyak obat-obatan yang digunakan saat ini berasal dari tanaman; beberapa antibiotik, berasal dari mikroorganisme, dan struktur kimia baru ditemukan setiap saat. 4. Manfaat dalam Ilmu pengetahuan dan Teknologi Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan tumbuhan yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian
bagi berbagai bidang pengetahuan. Misalnya penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan. Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan manusia. Masih banyak yang bisa dipelajari tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya hayati secara lebih baik, bagaimana menjaga dasar genetik dari sumber daya hayati yang terpakai, dan bagaimana untuk merehabilitasi ekosistem yang terdegradasi. Daerah alami menyediakan laboratorium yang baik sekali untuk studi seperti ini, sebagai perbandingan terhadap daerah lain dengan penggunaan sistem yang berbeda, dan untuk penelitian yang berharga mengenai ekologi dan evolusi. Keanekaragaman hayati dapat menurun karena perilaku dari manusia, di samping juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Namun pada kenyataannya, perilaku manusia mempunyai frekuensi yang lebih besar daripada faktor lingkungan. Salah satunya adalah demi kepentingan individu. Untuk mendapatkan keuntungan yang besar, seseorang akan merelakan hangusnya hutan demi lahan bangunan atau industri tanpa memikirkan akibat dair perilaku tersebut. Maka dari itu, sudah saatnya untuk menjaga keanekaragaman hayati. Bukan untuk masa sekarang, namun juga untuk masa depan. Perlunya Konservasi
Pemanfaatan sumberdaya alam hayati perlu dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan secara bijaksana, hal ini untuk menjamin agar persediaan sumberdaya alam tidak habis dalam waktu singkat. Pemanfaatan dengan penuh tanggung jawab dan bijaksana itulah yang kita sebut dengan konservasi. Sumberdaya alam dan ekosistemnya merupakan bagian dari kehidupan manusia, baik masyarakat tradisional maupun modern. Disamping itu, faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah faktor ekonomis dimana manusia memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Semua segi kehidupan manusia tergantung dari adanya sumberdaya alam, baik langsung maupun tidak langsung, baik yang tinggal di kota maupun desa.
Konservasi memiliki nilai secara ekonomis maupun sosial filosofis. Secara ekonomi nilai konservasi mencakup :1. Pelestarian tanah dan air, 2. Stabilitas iklim, 3. Konservasi sumberdaya alam hayati yang dapat diperbaharui, 4. Perlindungan plasma nuftah, 5. Ekowisata. Nilai konservasi secara sosial-filosofis :1. Mutu kehidupan yang lebih baik, 2. Tanggung jawab moral, dan 3. sebagai warisan anak cucu dan kebanggaan bangsa.

BAB PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang saya lakukan baik menggunakan metode studi lapangan maupun metode studi pustaka, saya mendapatkan beberapa data sebagai berikut,
Berdasarkan literatur yang saya dapatkan dalam buku Pendidikan Lingkungan Hidup (Unnes) menyebutkan bahwa UNNES setidaknya memiliki dua keanekaragaman (spesies dan ekosistem) yang unik. Keanekaragaman spesies baik tumbuhan dan hewan diketahui amat beragam. Spesies atau jenis tumbuhan yang ada di sekitar Kampus UNNES Sekaran tidak kurang dari 10.000 pohon meliputi 50 jenis. Sejumlah 15.000 pohon dari 39 jenis ada di Taman Kehati UNNES. Satwa yang telah diinventarisasi meliputi jenis kupu (43), burung (43). Dari jenis kupu dan burung yang dijumpai beberapa diantaranya sudah dilindungi. Di bidang keanekaragaman ekosistem, UNNES memiliki kawasan bawah (kampus lama Kelud, PGSD Tugu) serta kawasan atas (kampus Sekaran) yang memiliki kontur bervariasi dengan kemiringan antara 2-40%. Hal ini menjadi potensi dalam mengembangkan UNNES menjadi Universitas Konservasi.
Sementara itu, dari hasil observasi yang saya lakukan, Kebun Wisata Pendidikan UNNES yang merupakan wahana koleksi dan pelestarian keanekaragaman hayati yang dimiliki kampus UNNES, dengan berbagai jenis flora dan fauna.
Di dalam Kebun Wisata Pendidikan ini, terdapat beberapa lokasi yang digunakan sebagai upaya pelestarian sumber daya hayati, di anataranya Rumah Kupu-kupu yang digunakan sebagai tempat penangkaran dan inventaris jenis kupu-kupu di lingkungan Unnes, budidaya anggrek, dengan berbagai macam jenisnya, serta tempat pembibitan terutama untuk bibit tanaman jenis pohon. Berdasarkan keterangan dari petugas di rumah kupu-kupu, saya mendapatkan data bahwa di kebun ini, terdapat sekitar 101 jenis pohon, sekitar 30 jenis burung, 70 jenis kupu-kupu dan biota lain yang belum teridentifikasi.
Dalam observasi ini, saya mengidentifikasi jenis tanaman yang ada di Kebun Wisata Pendidikan. Ada berbagai jenis kelompok tanaman yang terdapat di sini, terutama berdasarkan fungsinya, ada tanaman obat (kunyit, mengkudu, kayu putih, dsb), tanaman pengundang burung (Bintaro, Kantil, Mindi, Sawo kecik, dsb), tanaman buah (mangga, sri kaya, sawo kecik,sawo duren,coklat, dsb), tanaman untuk masakan (petai, kayu manis,kemiri,dsb ), tanaman hias (kacang hias, pisang kipas, pandan Bali,
Iris, agave, palem botol, dsb), serta tanaman peneduh (flamboyan, glodokan, kiara payaung, sengon, tanjung, damar, dsb).
Data observasi yang saya dapatkan mungkin belum terlalu lengkap mengingat luas kebun yang cukup luas, serta tidak adanya pengelompokan jenis tanaman yang teratur. Hal inilah yang mengakibatkan hasil observasi saya belum terlalu maksimal. Dari beberapa data yang saya peroleh, saya akan sedikit membahas lebih fokus terhadap kelompok tanaman peneduh yang terdapat di Kebun Wisata Pendidikan UNNES.
Pohon Peneduh
Pohon peneduh merupakan pohon yang memiliki batang berukuran besar dan tinggi sekitar 20-40 m. Pohon ini biasanya memiliki tajuk yang besar sehingga dapat digunakan sebagi tempat untuk berteduh sehingga disebut pohon peneduh. Biasanya hidup di pinggir jalan, di tepi pantai, di pekarangan rumah, di hutan-hutan kota, atau hutan lindung. Tanaman ini juga merupakan tanaman penyerap polusi udara dan kebisingan. Pohon peneduh juga sebagai tumbuhan penghasil oksigen, hal ini dikarenakan pohon menyerap CO2 dan mengeluarkan O2, sehingga pohon peneduh dijadikan sebagai salah satu pohon pengashil oksigen terbesar. Selain itu, pohon peneduh juga dijadikan sebagai penahan banjir dan longsor, karena pohon peneduh memiliki akar yang mampu menyerap air, dalam jumlah yang besar. Pohon peneduh juga dapat melawan pemanasan global, dan melawan pencemaran udara.
Mungkin tanaman yang saya tuliskan berikut memiliki fungsi-fungsi yang lain selain sebagai tanaman peneduh, akan tetapi dari situs www.petanimudabogor.com jenis tanaman yang saya tuliskan berikut digolongkan dalam tanaman peneduh. Berikut data tanaman peneduh yang terdapat di Kebun Wisata Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

BAB PENUTUP
A. SIMPULAN
Universitas Negeri Semarang dengan platformnya sebagai Universitas konservasi bertekad dalam pelestarian keanekaragaman hayati, yang dibuktikan dengan dibangunnya sebuah kebun wisata pendidikan yang mana di dalamnya terdapat berbagai macam flora dan fauna. Tercatat UNNES setidaknya memiliki dua keanekaragaman (spesies dan ekosistem) yang unik. Keanekaragaman spesies baik tumbuhan dan hewan diketahui amat beragam. Spesies atau jenis tumbuhan yang ada di sekitar Kampus UNNES Sekaran tidak kurang dari 10.000 pohon meliputi 50 jenis. Sejumlah 15.000 pohon dari 39 jenis ada di Taman Kehati UNNES. Satwa yang telah diinventarisasi meliputi jenis kupu (43), burung (43). Dari jenis kupu dan burung yang dijumpai beberapa diantaranya sudah dilindungi. Di bidang keanekaragaman ekosistem, UNNES memiliki kawasan bawah (kampus lama Kelud, PGSD Tugu) serta kawasan atas (kampus Sekaran) yang memiliki kontur bervariasi dengan kemiringan antara 2-40%. Hal ini menjadi potensi dalam mengembangkan UNNES menjadi Universitas Konservasi.
B. SARAN
Untuk semakin memperkokoh Universitas Negeri Semarang sebagai Universitas konservasi perlu dilakukan beberapa langkah di antaranya menambah jumlah keanekaragaman flora dan fauna yang ada di sekitar kampus, terutama di kebun wisata pendidikan, melakukan pengeplotan tanaman yang teratur, sehingga mudah diidentifikasi baik oleh pengelola maupun pihak lain yang ingin melakukan observasi, dilakukan pengelolaan yang maksimal, baik perawatan maupun pengidentifikasian secara berkala agar dinamisme jumlah dan jenis flora dan fauna yang berada di kebun lebih up date. Perlu adanya badan resmi yang ditunjuk sebagai sumber data tentang keanekaraaman flora dan fauna, karena mahasiswa yang melakukan observasi kesulitan mendapatkan data secara pasti. Dan untuk pihak yang akan elakukan observasi hendaknya mengenakan pakaian tertutup atau menggunakan lotion anti nyamuk, karena banyaknya nyamuk di kebun wisata pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2222216-keanekaragaman-hayati-tingkat-gen-tingkat/
diakses pada Rabu, 28 Nopember 2012

Rohmatullah, Moh. Arif. 2011.Pentingnya Keanekaragaman Hayati. http://catatanarif.blogspot.com/2011/10/pentingnya-keanekaragaman-hayati.html
Diakses pada Selasa, 27 Nopember 2012

Infonesia. 2011. Keanekaragaman Hayati Indonesia Kini. http://infonesiia.wordpress.com/2011/09/17/keanekaragaman-hayati-indonesia-kini/
Diakses pada Selasa, 27 Nopember 2012

Bogor, Petani Muda. Dalam www.petanimudabogor.com
Diakses pada Sabtu, 24 Nopember 2012

Chitylmahbub.2012.Tanaman Peneduh. http://cietiebeelmahbub.wordpress.com/2012/06/29/tanaman-peneduh/
Diakses pada Rabu, 28 Nopember 2012

Plantamor. Dalam www.plantamor.com
Diakses pada Sabtu, 24 Nopember 2012

Tuesday, February 26, 2013


MATA YANG MELOMPAT*)

Tak sebatas melihat selendang biru terhampar di depannya, yang meliuk-liuk indah di mana semua orang takjub pada goyangnya yang gemulai
Sorot cahaya menembusnya, menerawangjauh dari mata yang melompat
Menuntun tabiat konyol nan mengundang cacian orang, karena yang disaksikan sang mata bertolak dari apa yang mereka saksikan,
ya... membuat sangsi dan patut diberikan sanksi
Sang mata tak peduli akan selendang biru indah menggoda di depannya.
Terpejam namun terbuka dalam tidurnya
Bukan kosong, tapi berisi sesuatu yang kosong dan nampak terisi namun kosong dari sesuatu yang berisi
Mata itu tetap melompat dari jeratan selendang biru yang menipu

Meneruskan hidup, menjemput selendang emas yang lebih indah sementara di belakangnya terlihat melayang bangkai manusia nista terjerat selendang biru di lehernya
Mata yang melompat, sebuah mata yang terbias cahaya dari lubang jarum lentera menjadikan lapangnya penjuru hidup

*) Ditulis pada 14 Pebruari 2013. Mata yang melompat adalah curahan keinginanku menjadi pribadi yang nyleneh namun memiliki suatu maksud tertentu. Tidak hanya untuk kebahagiaan jangka pendek namun kebahagiaan yang lebih lama lagi, meski ku tahu itu berisiko mendatangkan celaan dari banyak orang, namun satu yang ku pegang, “This is my own way”

BUKIT NERAKA*)

Bagaskara telah berpulang pada agungnya singgasana
Seakan muak dengan timbunan dosa-dosa akibat fasiknya manusia
Ia hanya melambaikan cahaya merah isyarat makian akan buruknya perangai jiwa-jiwa penghuni desa
 Kegelapan mulai menghantui siapa saja yang bernyawa di kampung terkutuk pada kaki bukit neraka
Tiada satupun makhluk yang berkutik  bahkan gubuk merekapun tak berani berucap dengan tetesan air mata penyesalan yang mengijinkan para munafik berpesta dalam jantung dan paru-parunya
Hanya setitik lubang dari wajah yang telah usang meloloskan cahaya lentera dari batang tenggorokan nan seaakan membeberkan misteri yang tengah terjadi. Angin berputar berjalan menyusuri lorong-lorong waktu menunjukkan kegaduhan dirgantara bukit itu.

Menggerutu dan mencemooh gerak gerik setiap raga, kabut menuruni dadanya dan merasuk ke dalam 360 penjuru tubuhnya
Mengaburkan setiap indra yang memandang kaki neraka, menyekap segala suara laksana ruang hampa
Namun membiarkan segala hutan melonglong dengan nyaringnya
Mencengkeram dalam lubang ketakutan serta terkubur di dalam jeritan siksa


*) Ditulis Selasa 3 Pebruari 2009, ditemukan kembali dalam lembaran kusam. Dan ketika ku baca lagi tulisan ini menggelitik naluriku, semakin menyimpan misteri tentang apa yang membuat tulisan ini dibuat.

BANGSA PANCASILA*)

Ketika era bergulir menapaki langit
Detik mengejar menit, menit memburu masa
Tapi masa membuntuti akumulasinya
Makhluk berhati, naluri tiada fungsi
Makhluk berakal, berpikir hanya sejengkal
Berlalu berpaling muka, tak pernah padu
Berjumpa tiada sapa, menggoyang pita suara
Bersitegang, demi palu bertangkai uang
Lidah berbisa, terlalu canggih berdalih
Mengaku kaya, terlalu tinggi berbangga
Kala tertuding, bertameng cermin, terbias yang lain

Hei...... bangsa Pancasila
Tanahmu menjerit jijik kau pijak
Air negrimu meraung tak sudi kau minum
Bertopeng religi dalam relikui aksi reaksi
Bangsaku Bangsa Pancasila
Tanyakan ilmu angkasa kelana
Sorot tajam pasti, tiada tinggi hati
Mengepak sayap langit tertinggi

*) Ditulis dalam rangka lomba menulis puisi Harlah PMII, dan masuk 6 besar. April 2012

Friday, December 14, 2012

LAPORAN OBSERVASI TERKAIT PERAN GURU DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH


LAPORAN OBSERVASI  TERKAIT PERAN GURU
DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
Oleh: 1. Nurwanti Adi Rahayu (4101411150)
                                                  2. Ahmad Rifai (4301411097)
                                                  3. Cahyo Fajar Handayani (4301411113)

Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh peran guru mata pelajaran terkait pelaksanaan program bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Peran yang dimaksudkan adalah peran guru sebagai fasilitator, informator, motivator, mediator, dan kolaborator.
Observasi yang kami lakukan dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 Desember 2012 di SMP Karya Bakti Jatilawang dan SMA Karya Bakti Jatilawang di kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. SMP dan SMA ini merupakan sekolah yang berada dalam naungan yayasan yang sama, jadi kurang lebih kultur yang berkembang tidak jauh berbeda. Sementara itu, metode yang kami gunakan dalam memperoleh data adalah dengan metode wawancara. Adapun yang menjadi narasumber kami adalah Ibu Turyati. Beliau mengajar di kedua sekolah tersebut, yakni mata pelajaran Matematika dan PPKn untuk SMP dan mata pelajaran Matematika untuk SMA. Berdasarkan hasil wawancara kami, dapat diparafrasekan sebagai berikut,
Sebagai seorang guru mata pelajaran, Ibu Turyati juga memiliki kepedulian terhadap layanan bimbingan dan konseling di SMP dan SMA Karya Bakti Jatilawang. Beliau berpendapat bahwa program BK sangat perlu diadakan di sekolah, karena kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya program BK. Hal ini seiring dengan sering terjadinya permasalahan yang muncul terutama di kalangan siswa, seperti yang ada di SMP dan SMA ini yaitu tidak memasukkan baju, tidak menggunakan atribut yang ditentukan sekolah, pamit sekolah tetapi nyatanya mampir di tempat lain, tidak membayarkan uang SPP, tidak memperhatikan materi yang disampaikan, hingga tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Dapat dibayangkan apabila program BK itu tidak ada dalam penanganan masalah-masalah tersebut.
Dari fenomena yang muncul tersebut, SMP dan SMA Karya Bakti Jatilawang melakukan serangkaian kegiatan kaitannya dengan layanan BK, di antaranya menangani masalah yang muncul di lingkunag sekolah terkait kenakalan siswa yang tidak mau berangkat sekolah, melakukan home visit jika siswa yang membutuhkan komunikasi langsung dengan wali murid, mengadakan perhitungan indeks pelanggaran, membuka konsultasi masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, razia handphone secara mendadak, dan razia ketika upacara. Meskipun sudah dilakukan berbagai upaya, namun menurut bu Turyati pelayanan BK di SMP dan SMA Karya Bakti Jatilawang belum maksimal, satu masalah belum terselesaikan muncul masalah yang baru.
Di SMP dan SMA Karya Bakti Jatilawang, program layanan BK tidak hanya dilakukan oleh guru BK, akan tetapi ada peran dari guru lain yang turut membantu dalam mengatasi dinamika permasalahan siswa, terutama wali kelas. Masalah yang muncul dari siswa sebisa mungkin diatasi oleh wali kelas. Jika masalah tersebut gagal ditangani oleh wali kelas baru diserahkan pada guru BK. Selain itu, guru mata pelajaran juga mengambil peran penting, kaitannya dengan permasalahan yang berhubungan dengan  materi pelajaran. Sementara itu, kaitannya dengan peran guru sebagai informator kurang maksimal karena guru mata pelajaran hanya menyampaikan informasi ke-BK-an secara parsial dan kurang detil. Sementara peran guru sebagai fasilitator sudah berjalan dengan cukup baik, yaitu guru mampu mengantisipasi adanya ketimpangan kemampuan siswa dalam menangkap materi pelajaran. Siswa yang memiliki daya tangkap “rendah” akan dicarikan suatu metode agar siswa itu mampu mengimbangi temannya yang sudah paham tentang suatu materi yang telah disampaikan.
Peran guru sebagai mediator di kedua sekolah ini berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan adaanya suatu kerjasama antara guru mata pelajaran dan guru BK. Guru mata pelajaran yang secara langsung mengetahui permasalahan pada siswa menyampaikan kasus itu kepada guru BK. Kemudian guru BK melakukan pendekatan terhadap siswa tersebut, hingga akhirnya diketahui karakter siswa dan sumber masalah yang terjadi, kemudian hasil ini disampaikan kepada guru mata pelajaran lagi untuk dilakukan suatu pengentasan masalah. Sementara peran guru sebagai motivator siswa dalam pemanfaatan layanan BK juga berjalan dengan baik. Guru mata pelajaran memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswanya yang membutuhkan layanan BK, misalkan ketika pelajaran ada siswa yang membutuhkan pelayanan BK dengan beberapa alasan yang logis dan harus meninggalkan kelas, maka guru mata pelajaran mempersilakannya dengan catatan alasan yang disampaikan benar.
Sementara itu, peran guru sebagai kolaborator ditunjukkan dengan adanya kerjasama antara guru mata pelajaran dan  guru BK, selama masalah dapat diatasi oleh guru mata pelajaran, maka sebisa mungkin masalah tersebut dapat diselesaikan. Apabila sudah tidak dapat diselesaikan maka guru BK lah yang turun tangan dalam pengentasan masalah yang muncul itu.
            Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa guru mata pelajaran di SMP dan SMA Karya Bakti Jatilawang sudah menyadari perannya dalam program pelayanan BK, baik sebagai informator, fasilitator, mediator, motivator, dan kolaborator. Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Turyati yang bersedia menjadi narasumber kami serta SMP dan SMA Karya Bakti Jatilawang, Banyumas yang menjadi tujuan observasi kami.

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
OBSERVASI BIMBINGAN DAN KONSELING*)

  1. Menurut Ibu, dalam suatu sekolah perlu atau tidak diadakan program BK?
  2. Apa masalah yang sering muncul di sekolah terkait dengan BK?
  3. Apa sajakah kegiatan-kegiatan dari BK di sekolah?
  4. Menurut Bapak pelayanan BK di sekolah ini, sudah sejauh mana?
  5. Selain guru BK, apakah ada pihak lain dari warga sekolah yang berperan dalam pelaksanaan layanan BK? Seperti apa contohnya?
  6. Sejauh apakah guru mata pelajaran berperan dalam program BK?
  7. Apakah guru mata pelajaran juga menyampaikan informasi tentang tujuan BK serta manfaatnya bagi siswa?
  8. Masalah anak pasti berbeda, ada yang daya tangkap tinggi dan ada yang rendah, apakah ada strategi yang disiapkan guru mata pelajaran dalam menyelesaikan jika terjadi masalah ini, agar yang mengalami kesulitan mampu mengimbangi yang sudah paham?
  9. Apakah ada kerjasama dari guru mata pelajaran dan guru BK mengenai pengidentifikasian siswa yang membutuhkan layanan BK?
  10. Apakah guru mapel juga memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswanya yang membutuhkan  layanan Bk? (mungkin saja, ketika pelajaran si anak membutuhkan pelayanan BK dengan beberapa alasan logis dan harus meninggalkan kelas)
  11. Apakah guru mapel di sekolah ini, juga dilibatkan dalam pengentasan masalah dari siswa?


*) Sabtu, 8 Desember 2012

Thursday, November 22, 2012

Laporan Observasi Manajemen Sekolah di SMP N 1 Ambarawa (SSN)







      Guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Manajemen Sekolah


                                                       Disusun Oleh:
                      1.  Ahmad Rifai                 4301411097
                      2.  Nova Safitri                  4301411027
                      3.  Nur Lutyaningsih           4301411016
                  Dosen Pengampu : Rafika Bayu Kusumandari

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi sekolah dengan obyek observasi SMP N 1 Ambawara sebagai Sekolah Standar Nasional.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada,
  1. Rafika Bayu Kusumandari, selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Sekolah
  2. Segenap jajaran guru SMP N 1 Ambarawa, sebagai obyek observasi
  3. Serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Semarang, 31 mei 2012

Penulis





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
  1. Tata tertib sekolah
  2. Foto dokumentasi



BAB PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang                                                                                                                                 
Majemen sekolah merupakan prosedur tindakan untuk menertibkan sekolah agar proses pembelajaran berjalan lancar.Manajemen sekolah pada hakikatnya mempunyai pengertian yang sama dengan manajemen pendidikan.Ruang lingkup dan bidang kajian manajemen sekolah juga merupakan ruang lingkup dan bidang kajian manajemen pendidikan.Manajemen sekolah terbatas pada satu sekolah saja,sedangkan manajemen pendidikan menjangkau sistem yang luas dan besar secara regional,nasional bahkan internasional.                                            
Sekolah merupakan lingkungan yang sangat kompleks.Pertama, karena konsep sekolah itu sendiri sukar untuk dipahami jika menggunakan perspektif tunggal. Kedua,karena terdapat beberapa perbedaan acuan yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam mendefinisikan sekolah.Ketiga,karena sekolah selalu berkaitan dengan unsur manusia, yaitu guru dan siswa.Karena faktor manusia itulah maka sekolah sukar untuk dikelola secara efektif dan efisien.                                    
Sedikitnya terdapat tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam rangka MBS, yaitu kurikulum dan program pengajaran, tenaga pendidikan, kesiswaan, keuangan,  sarana prasarana pendidikan,pengelelolaan hubungan sekolah dan masyarakat,serta manajemen layanan khusus.
Di Indonesia sistem pendidikannya masih bersifat elastis untuk mempertahankan ‘’status quo’’ dalam stuktur sosial yang mapan, sehingga tidak semua anak bisa merasakan sekolah bertaraf internasionalisme maupun sekolah standar nasional.                                             
Dari uraian diatas, observasi sekolah sangat diperlukan untuk mengetahui manejemen sekolah SSN dibandingkan dengan sekolah biasa.
B.     Rumusan Masalah
Rumusan maslah yang muncul berdasarkan latar belakang di atas adalah
1.      Bagaimanakah sistem manajemen di SMP N 1 Ambarawa sebagai salah satu Sekolah Standart Nasional
2.      Apakah keunggulan dari SMP N 1 Ambarawa berdasarkan manajemen yang dilakukan?

C.    Metode Observasi
Metode wawancara adalah suatu cara pengumpulan data dengan dialog langsung yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara ( suharsimi Arikunto, 2002 : 123). Metode wawancara digunakan penulis untuk mendapatkan data dengan cara mengajukan pertanyaan kepada waka kurikulum, kesiswaan, Husemas, Staf Tata Usaha SMP N 1 Ambarawa yang terkait dalam pengumpulan data baik dari manjemen kurikulum, manajemen peserta didik, manajemen personalia.
Dokumentasi berasal dari kata dokumen,yang artinya barang-barang tertulis. Berdasarkan hal ini metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa buku-buku, majalah, catatan harian dan yang lainnya (Suharsimi Arkunto 1998 :149)
Peneliti menggunakan metode ini untuk pengumpulan data dalam penyelidikan atau penelitian yang berbentuk dokumen dokumen untuk memperoleh beberapa keterangan atau informasi yang diperoleh,termasuk catatan-catatan penting pelaksanaan proses kegiatan belajar terkait dengan proses pendidikan.
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Adapun pertanyaan yang disampaikan adalah sebagai berikut:
PERTANYAAN OBSERVASI MANAJEMEN SEKOLAH
1.      Manajemen Kurikulum
a)  Apa kurikulum yang digunakan dan alasan mengapa  memilih menggunakan kurikulum tersebut?
b)      Bagaimana pengaplikasian konkrit dari kurikulum tersebut?
c)      Bagaimana pengaruh kurikulum yang dipilih terhadap perkembangan pesertadidik dan sekolah
d)       Bagaimana pengaruh kurikulum terhadap output sekolah?
e)      Apa kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah tersebut?
f)       Kegiatan – kegiatan apakah yang termasuk ekstrakulikuler dengan KBM?
g)      Adakah keunggulan sekolah dengan penggunaan kurikulum tersebut?

2.      Manajemen Peserta Didik
a)    Bagaimana system penerimaan siswa baru?
b)    Bagaimana cara mengatasi siswa-siswa bermasalah? (nakal,bolos,dll)
c)    Apa kendala yang dialami dalam menangani siswa-siswa bermasalah?
d)    Bagaimana bentuk reward dan punishment yang diberikan kepada siswa?
e)    Adakah semacam pemilihan siswa berprestasi untuk mendapatkan beasiswa?
f)    Upaya apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi siswa?
g)   Organisasi apa saja yang ada di sekolah?
h)    Tata tertib peserta didik?
i)      Berapa jumlah peserta didik setiap  kelas, dan berapa kuota tiap tahunnya untuk penerimaan peserta didik?
3.      Manajemen Personal
a)      Berapa jumlah guru tetap yang ada di sekolah tersebut?
b)      Adakah guru honorer? Kalau ada, berapa jumlahguru honorer tersebut?
c)      Berapa jumlah staf tetap Tata Usaha di sekolah tersebut?
d)   Bagaimana system standarisasi atau criteria tenaga pengajar dalam sekolah tersebut?
e)      Bagaimana unsure struktur organisasinya?
f)       Berapa  jam beban mengajar setiap guru?
g)      Berapa jumlah guru tersertifikasi, bagaimana system mengajarnya (apakah mengajar di sekolah lain juga?
4.      Manajemen HUSEMAS
a)      Bagaimana hubungan sekolah dengan masyarakat sekarang ini?
b)  Adakah kendala dalam pelaksanaan kegiatan HUSEMAS? Bagaimana mengatasinya?
c)  Apasaja program HUSEMAS yang ada di sekolah yang digunakan untuk membangun hubungan sekolah yang baik dengan masyarakat?
d)      Adanya globalisai apakah berpengaruh terhadap program HUSEMAS?
e)     Pengaruh globalisai itu apakah berdampak pada pengubahan program HUSEMAS?
f)       Apa program yang paling efektif? Mengapa?
g) Bagaiman peran komponen sekolah lainnya selain bagian HUSEMAS dalam menjalankan program HUSEMAS?
h)  Usaha seperti apa saja yang dilakukan sekolah guna meningkatkan popularitas sekolah?
i)      Media apa saja yang digunakan dalam pelaksanaan HUSEMAS ?
j)    Apa ada tujuan lain HUSEMAS selain meningkatkan popularitas sekolah?
k) Apa sajakah Bentuk operasional (Bid. Sarana Akademik, Bid. Sarana Prasarana, Bid. Sosial Sekolah, Bid. Karyawisata? HUSEMAS di sekolah?
l)    Hubungan eksternal public relation dan internal public relation seperti ap sajakah yang di terapkan di sekolah ini?
m)  Apakah ada hu bungan krja sama dengan perusahaan atau lembaga pendidikan guna menyalurkan lulusan dari sekolah ini?
n)  Bagaimanakah reaksi masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan sekolah yang melibatkan masyarakat?
o)      Apakah ada peran alumni dalam HUSEMAS bagi sekolah?
p)      Apakah ada program pertukaran pelajar antar lembaga pendidikan?

5.      Manajemen Layanan Khusus
a)      Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik memungkinkan peserta didik untuk lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuannya. Bagaimana cara mengelola manajemen perpustakaan yang tepat?
b)      Bagaimana cara menarik minat siswa untuk berkunjung ke perpustakaan?
c)  Dalam pelayanan kesehatan sekolah melalui usaha kesehatan sekolah (UKS), apakah PMR ikut serta bertanggungjawab dalam pengelolaan UKS? Bagaimana dengan peran guru pembimbing UKS?
d)  Apakah UKS bekerja sama dengan unit-unit dinas kesehatan setempat guna meningkatkan program pelayannya?
e)    Bagaiman usaha memberikan pelayanan keamanan kepada pesrta didik dan para pegawai yang ad di sekolah agar mereka dapat belajar dan melaksanakan tugasnya dengan tenang dan nyaman?
f)       Layanan khusus di sekolah:
a.       Perpustakaan
        1.      Kartu Perpus
        2.      Data pengunjung
        3.      Sarana Prasarana
        4.      Lama Waktu peminjaman
        5.      Sanksi-sanksi Keterlambatan
        6.      SDM pengelolaannya,kuantitas,kualitas
        7.      Apresiasi terhadap pengunjung
b.      UKS/PMR
        1.      Kegiatan aktif / tidak
        2.      Kelayakan ruangan
        3.      Prestasi
        4.      Kelengkapan kesehatan
        5.      SDM Pembina PMR
        6.      Kegiatan macam apa saja
6.      Sarana Prasarana
Sarana prasaran yang mendukung perkembangan akademik siswa, adakah:
1.      Parkir kendaraan
2.      Musholah / masjid / tempat ibadah
3.      Lab computer
4.      Lab bahasa
5.      Lab music
6.      Lab IPA
7.      Lab elektro
8.      Kantin
    a.     Bagaimana pengelolaan masing-masing sarana yang ada di sekolah?
    b.    Sarana prasaran apa saja yang mendukung perkembangan akademik siswa?
    c.     Bagaimana antusiasme siswa dengan saepras yang ada di sekolah?
   d.    Bagaimana tingkat kepuasan siswa dengan sarpras yang ada di sekolah?
  e.    Apakah sarana dan prasarana yang ada di sekolah sudah memenuhi kebutuhan siswa dan guru?
BAB PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI
A.      Gambaran Umum Sekolah
SMP N 1 Ambarawa terletak di jalan Baran no 42 kab. Semarang, merupakan sekolah yang sudah di tetapkan olen Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai sekolah berbasis standar nasional (SSN). Letak geografis SMP 1 Ambarawa terletak pada daerah yang strategis yang mudah di jangkau oleh masyarakat sekitar yaitu pada daerah kawasan pariwisata jadi secara tidak langsung sekolah ini mudah dikenal oleh masyarakat disekitar kota ambarawa maupun kota besar yang ada dikabupaten semarang.SMP ini memiliki 21 ruang kelas yang terdiri dari 678 siswa serta memiliki 39 guru yang memiliki intelegent cukup tinggi. SMP N 1 Ambarawa berencana akan menjadikan sekolahnya berbasis RSBI, langkah yang sudah di buat yaitu dengan membentuk 2 kelas billingual. Sekolah tersebut sangat bermasyarakat dengan lingkungan sekitar sehingga hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan secara efektif dan efisien.     
B. Manajemen Komponen Sekolah
  1. Managemen Kurikulum
Kurikulum yang digunakan oleh SMP N 1 Ambarawa yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan) sesuai dengan peraturan pemerintah. Karena berdasar kurikulum KTSP maka kurikulum yang berlaku adalah kurikulum SMP N 1 Ambarawa. Secara umum pelaksanaan kurikulum ini hampir sama dengan sekolah-sekolah yang lain, hanya saja ada beberapa jam pelajaran yang diisi dengan muatan lokal yang dikemangkan oleh sekolah. Seperti muatan lokal provinsi yang berupa pelajaran bahasa Jawa, muatan lokal sekolah berupa pendidikan teknik elektro untuk kelas VIII dan IX dan tata busana untuk kelas VII. Selain itu, sekolah juga mengambil kebijakan untuk menambah jam pelajaran seperti IPA, matematika, dan bahasa Inggris.
Pengaruh kurikulum yang diterapkan terhadap perkembangan peserta didik dan sekolah adalah kualitas dari peserta didik lebih meningkat baik dalam mengikuti lomba-lomba maupun hasil Ujian Akhir Nasional (UAN). Hal ini dibuktikan dengan SMP N 1 Ambarawa yang berhasil meraih beberapa prestasi seperti Olimpiade Sains Nasional, pertandingan basket, PMR dan masih banyak lagi.
Kurikulum yang diterapkan diharapkan dapat memberikan output yang bagus, sehingga lulusan dari SMP N 1 Ambarawa  memiliki keterampilan, kompetensi,  berbudi luhur, dan berbudaya. Hal ini ditunjang oleh kegiatan kurikuler, kokurikulr, dan ekstrakurikurer yang berjalan beriringan untuk menciptakan lulusan yang berkualitas.
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP N 1 Ambarawa ada delapan, yang terdiri dari ektrakurikuler  wajib dan pilihan. 8 ektrakurikuler tersebut adalah:
a.       Ekstakurikuler wajib. 
Yang termasuk ekstrakurikuler wajib adalah Pramuka dan Baca Tulis Al-Quran (BTA). Ekstrakurikuler wajib ini diperuntukkan kepada siswa kelas VII.
b.      Ekstrakurikuler pilihan
Yang termasuk ekstrakurikuler pilihan adalah basket, Palang Merah Remaja (PMR),bahasa Inggris, band, paduan suara, tari, dan paskibra. Ektrakurikuler pilihan ini diperuntukkan bagi kelas VIII dan atau IX. penggunaan kata “dan atau” disini karena sebenarnya sudah tidak ada lagi keharusan bagi kelas IX untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, namun mereka yang mengikuti kegiatan tetap mendapatkan apresiasi berupa nilai pada buku rapot.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMP N 1 Ambarawa dilaksanakan tiap hari Sabtu untuk semua jenis ektrakurikuler. Pertimbangan ini diambil karena pihak sekolah berupaya untuk menertibkan siswanya agar mengikuti kegiatan ekatrakurikuler. Pihak sekolah tidak mau kecolongan terhadap alasan siswa yang mengaku bahwa jadwal ekstrakurikulernya bukan hari itu. Berbeda jika hari ekstrakurikuler dilaksanakan pada satu hari saja. Jadi akan ketahuan bila siswa ada yang bolos kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan hari Sabtu didasarkan pula dengan jumlah jam yang ada pada hari Sabtu, yang hanya 4 jam mata pelajaran atau berakhir pada sekitar pukul 10.00. Jadi masih ada waktu untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.
  1. Managemen Peserta Didik
Sistem penerimaan siswa baru di SMP N 1 Ambarawa menggunakan sistem ranking. Jadi jumlah calon siswa  yang telah mendaftar diranking berdasarkan nilai Ujian Akhir Nasional, setelah itu dicocokkan dengan jumlah kuota yang disediakan sekolah, siswa yang berada pada urutan dalam kuota yang disediakan secara otomatis dia diterima menjadi siswa SMP N 1 Ambarawa dan bagi yang berada di urutan di luar kuota dinyatakan gagal menjadi siswa baru sekolah.
Dalam kehidupan sekolah pastilah akan  muncul masalah mengenai kenakalan siswa. Dalam mengahadapi siswa-siswa yang bermasalah bagian Bimbingan dan Konseling sekolah lebih banyak menggunakan cara manual. BK memperbanyak komunikasi dengan siswa dari hati ke hati. Setelah mendapat penyebab permasalahannya baru dicarikan solusi mengenai permasalahan yang dialami siswa. Sering kali siswa bermaslah tersebut kurang terbuka, gengsi, dan kurang berinteraksi, sehingga proses penanganan masalah siswa kadang terhambat karena hal tersebut. Selain itu terkadang orang tua juga kurang peduli dan cenderung memberikan kebebasan kepada anak sehingga apa yang diperbuat anaknya di luar sekolah tidak mendapatkan perhatian. Semua pihak harus ingat bahwa masalah kesiswaan bukan hanya milik BK akan tetapi guru lain dan orang tua juga turut andil dalam penanganan masalah yang muncul.
Mengenai timbal balik yang diberikan kepada siswa dikenal adanya reward (bagi yang berprestasi)  dan punishment (bagi yang melanggar peraturan). Reward yang diberikan kepada siswa yang berprestasi biasanya berupa hadiah baik berupa pujian, barang, dan kesempatan untuk mengasah bakatnya dalam mengikuti perlombaan yang melibatkan siswa. Sementara itu, punishment yang akan diberikan kepada siswa yang melanggar peraturan berupa teguran, pemanggilan orang tua ke sekolah hingga mengembalian siswa kepada orang tua. Tentu proses tersebut tidak sesingkat yang dikatakan. Prosesnya lama dan sekolah mencoba memberikan perhatian dan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang diperbuat dengan sistem komunikasi hati ke hati. Semua tatatertib sekolah terlampir di bagian lampiran.
Mengenai beasiswa, sekolah biasanya bekerjasama dengan pihak sponsor dan dinas pendidikan dalam pemberian dana bantuan, baik untuk siswa yang berprestasi maupun untuk siswa  yang kurang mampu. Untuk bantuan bagi siswa yang kurang mampu dari sekolah memiliki program GSL (Gerakan Senin Lima ratus) yang dikelola oleh pengurus OSIS, di mana siswa mengumpulkan uang lima ratus rupiah setiap hari Senin dan dana yang terkumpul digunakan untuk membantu siswa-siswa yang dipandang kurang mampu dalam pembelian peralatan sekolah seperti seragam, sepatu, dan kacamata.
Untuk meningkatkan prestasi siswa sekolah biasanya mengadakan workshop dan seminar-seminar. Selain itu, sekolah juga mengadakan les tambahan dan konsultasi kepada guru yang bersangkutan selama guru ada di sekolah. Selain itu, peningkatan mutu siswa dilakukan dengan menyediakan kegiatan-kegiatan  ekstrakurikuler untuk mengasah softskill dari tiap anak. Hal ini dibuktikan draihnya berbagai macam prestasi baik di tingkat kabupaten maupun provinsi seperti, lomba basket, polo air, tarik suara, olimpiade, dll. Sementara itu, organisasi siswa yang ada di SMP N 1 Ambarawa di antara OSIS, Pramuka, PMR, tim basket, dan paskibraka.

Mengenai jumlah peserta didik SMP N 1 Ambarawa dapat dilihat dalam tabel 1
Tabel 1. Jumlah Siswa SMP N 1 Ambarawa tahun 2011/2012
No
      Kelas
Jumalah ruang
Jumlah siswa tiap ruang
Jumlah siswa
              
IX
6 ruang
32 siswa  
184 siswa
2.
VIII
7 ruang
32 siswa
224 siswa
3.
VII
8 ruang
32 siswa
256 siswa

Jumlah
664 siswa
Jadi setiap tahunnya siswa SMP N 1 Ambarawa  mengalami kenaikan jumlah siswa. Dan rencananya pada tahun ajaran 2012/2013 ini tetap akan memberikan kuota jumlah siswa sebanyak 8 ruang kelas.
  1. Managemen Personal
Managemen personel di SMP N 1 Ambarawa yang meliputi data tenaga pengajar, staff Tata Usaha, keamanan, dan pesuruh serta kriteria untuk menjadi tenaga kerja di sekolah ini akan dijelaskan sebagai berikut:
Mengenai data tenaga pegawai dapat dilihat dalam tabel 2:


Tabel.2 Jumlah Tenaga Kerja di SMP N1 Ambarawa
No
Jabatan
Golongan
Jumlah
Jumlah Total
Keterangan
1.
Guru
Tetap



32 orang
39 orang
Ada 18 guru yang sudah tersertifikasi, 4 di antaranya mengajar di sekolah lain (guru agama kristen, katolik, Pkn, dan seni budaya)
Honorer
7 orang
2.
Staff Tata Usaha
Tetap
3 orang
15 orang
-
Honorer
12 orang
3.
satpam
Honorer
3 orang
3 orang
1 orang untuk siang 2 orang untuk malam harinya
4.
Pesuruh
Honorer
4 orang
4 orang
-
Jumlah
61 orang

 Mengenai penerimaan tenaga pengajar, kriteria yang disyaratkan adalah calon tenaga pengajar harus memiliki ijasah yang sesuai dengan guru mata pelajaran yang dibutuhkan. Namun untuk pegawai yang sudah tetap, tentu semua dari instuksi pemerintah yang menempatkan pegawai tersebut di sekolah SMP N 1 Ambarawa. Mengenai beban mengajar tiap guru adalah 24 jam setiap minggunya.
  1. Managemen Hubungan Sekolah dengan masyarakat (HUSEMAS)
Sebagai salah satu SMP negeri yang berlabel Sekolah Standart Nasional (SSN) diperlukan upaya untuk menjaga citra sekolah agar tetap baik di mata masyarakat. Salah satu upaya itu adalah dengan menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat. Di sinilah dibutuhkan peran HUSEMAS dalam membangun relasi terhadap pihakdalam sekolah maupun pihak luar sekolah.
Dalam interaksinya SMPN 1 Ambarawa menjalin hubungan baik dengan warga sekitar. Hal ini terbukti dengan ikut berpartisipasinya warga ketika sekolah mengadakan kegiatan yang melibatkan masyarakat selain itu, warga juga turut aktif dalam menjaga keamanan sekolah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat termasuk baik tanpa kendala yang berarti.
Program Husemas yang dijalankan untuk memabngun hubungan baik di masyarakat di antaranya memberikan informasi tentang sekolah mengenai pembukaan pendaftaran siswa baru, melaksanakan kerja bahti, perayaan hari besar nasional terutama hari besar islam seperti berkurban, pembagian zakat, dan santunan ke panti asuhan.
Program yang dijalankan Husemas tentunya perlu dukungan dari berbagai pihak termasuk komponen sekolah lainnya seperti guru, wali kelas dan wakil kepala sekolah yang berperan dalam bidangnya baik dalam penyampaian informasi, koordinasi dengan agenda yang harus disusun, serta sarana dan prasarana dalam pelaksanaan program husemas. Sementara untuk meningkatkan popularitas, sekolah menggunakan trick Show Out  yaitu dengan meningkatkan kualitas peserta didik dibuktikan dengan hasil UAN yang baik, ekstrakurikuler yang menonjol di masyarakat, dan prestasi-prestasi yang diraih. Jadi ketika masa penerimaan siswa baru SMP N 1 Ambarawa hanya menggunakan spanduk yang dipasang di jalan-jalan tanpa harus kesulitan promosi ke sekolah- sekolah dasar. Sementara itu, pihak sekolah juga bekerjasama dengan pihak sponsor seperti Primagama dalam hal peningkatan kualitas dengan les tambahan serta bantuan sarana pendidikan yang dibutuhksn. Kemudian kerjasama untuk menyalurkan lulusan hasil output sekolah biasanya sekolah memberikan kesempatan kepada SMA atau SMK yang mengadakan promosi agar siswa dari SMP N 1 Ambarawa dapat tersalurkan sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
  1. Managemen Layanan Khusus
Salah satu managemen layanan khusus adalah managemen perpustakaan. Managemen perpustakaan yang ada di SMP N 1 Ambarawa kurang lebih seperti perpustakaan pada umumnya, seperti pembuatan katalog buku agar buku jelas terklasifikasi baik jenis dan tempat meletakkannya, diinventaris dalam buku induk serta pemberian punggung identitas buku. Buku-buku yang ada di perpustakaan meliputi buku paket mata pelajaran, buku cerita fiksi, karya sastra, kamus, dan literatur lain yang memberikan informasi lebih kepada siswa. Kebanyakan siswa lebih suka membaca buku fikso berupa cerita. Maka perpustakaan sekolah mengambil kebijakan untuk memperbanyak buku-buku fiksi yang berhubungan dengan cerita, guna meningkatkan minat baca siswa. Sementara itu, dari  data yang diperoleh rata-rata tiap harinya hanya sekitar 10-20 siswa yang berkunjung ke perpustakaan. Mengenai data keperpustakaan dapat dilihat dalam tabel 3.
Tabel 3. Informasi layanan perpustakaan SMP N 1 Ambarawa
No
Informasi Layanan
Wujud
Keterangan
1.
Kartu Perpus
ada
Dimiliki oleh setiap siswa sebagai syarat penggunaan fasilitas perpustakaan
2.
Data pengunjung
 berupa buku data pengunjung
Terdapat buku pengunjung perpus. Rata-rata pengunjung perpus setiap harinya 10-20 siswa
3.
Sarana dan Prasarana
Rak buku, komputer, meja katalog, meja baca, kursi, loket peminjaman, televisi
Semua sarana dalam kondisi baik dan teratur
4.
Lama peminjaman
Tergantung jenis buku
Buku bacaan non paket maksimal 2 hari peminjaman. Buku paket mapel 1 semseter, kamus harus langsung dikembalikan
5.
Sanksi keterlambatan
Denda 200 per buku per hari
Dikenakan denda sepesear Rp 200,- untuk tiap 1 hari keterlambatan per satu buku
6.
SDM pengelola
Jumlah 4 orang
Jumlah pengelola perpus ada 4 orang dengan perincian 1 kepala perpus dan 3 staf pustakawan. Pustakawan merupakan lulusan jurusan pustakawan
7.
Apresaiasi pengunjung terbaik
hadiah
Tiap akhir semeseter diumumkan pengunjung perpus terbaik (terrajin) akan dierikan hadiah dari sekolah sebagai sebuah penghargaan dan peningkatan minat baca. 

Layanan khusus yang selanjutnya adalah tentang pelayanan keehatan sekolah. Di dalam usaha kesehatan sekolah PMR turut andil dalam kegiatan ini termasuk mengelola UKS. Selain PMR guru pendampingnya pun ikut membierikan bimbingan bagi mereka yang akan menjadi anggota PMR. Jadi diharapkan dengan pemberian pelatihan-pelatihan tentang kesehatan, nantinya akan menjadi bekal mereka ketika menangani pasien  di sekolah pada khususnya. UKS juga melakukan kerjasama dengan dinas kesehatan seperti bidan, puskesmas, klinik, dan RSU di daerah setempat. Mengenai data UKS/PMR dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Informasi layanan Usaha Kesehatan Sekolah
No
Informasi layanan
Wujud
Keterangan
1.
Keaktifan kegiatan
aktif
Ada organisasi yang mengurus dan dijadikan ekstrakurikuler
2.
Kelayakan ruangan
layak
Termasuk layak dengan perlengkapan yang cukup lengkap
3.
Prestasi
ada
Juara Jumbara tingkat kabupaten dan dikirim ke provinsi
4.
Kelengkapan kesehatan
ada
Tensi darah, pengukur tinggi badan, timbangan, kompres, alat P3K, selimut dan tempat tidur.
5.
SDM pembina
kualitas
Pembina PMR adalah guru yang pernah mengikuti pelatihan kesehatan atau sejenisnya
6.
Macam Kegiatan
ada
Mengikuti lomba-lomba, dan mengadakan pelatihan bagi anggota baru
 Berkenaan dengan managemen layanan keamanan, SMP N 1 Ambarawa mengambil kebijakan dengan menyediakan satpam yang berjumlah 1 orang untuk menjaga keamanan pada siang harinya, dan 2 orang penjaga pada malam harinya. Selain itu, dari masyarakat sekitar turut andil dalam menjaga keamanan sekolah, sehingga tercipta lingkungan sekolah yang aman. Untuk organisasi yang menangani keamanan seperti PKS belum berjalan aktif sehingga keamanan sekolah lebih bertopang pada satpam dan penjaga sekolah serta sarana prasarana yang mendukung seperti ketertiban parkir kendaraan dan lingkungan sekolah yang telah berpagar. Hal ini diharapkan dapat menghindari kemungkinan-kemungkinan terburuk.
  1. Managemen Sarana dan Prasarana
Mengenai managemen sarana prasarana di SMP N 1 Ambarawa dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel.5 Sarana dan Prasarana di SMP N 1 Ambarawa
No
Sarana
Jumlah
Keadaan
Keterangan
1.
Parkir kendaraan
1 buah
baik
Luasnya masih sempit dan terbatas untuk tamu dan guru
2.
Mushola/tempat ibadah
1 buah
baik
Memuaskan
3.
Lab komputer
2 buah
baik
Memuaskan
4.
Lab bahasa
1 buah
baik
Memuaskan
5.
Lab musik
1 buah
sempit
Memuaskan
6.
Lab IPA
1 buah
baik
Memuaskan
7.
Kantin
5 buah
baik
Memuaskan
8
Ruang kelas
21 ruang
baik
Memuaskan
9
Toilet
12 buah
baik
Memuaskan
10
Lapangan
2 buah
baik
Terdiri dari lapangan upacara dan basket
11
Pos jaga
1 buah
baik
Memuaskan
12
Ruang guru
5 buah
baik
Terdiri dari ruang TU, kepala sekolah, 2 ruang guru dan ruang tamu
13
Ruang kegiatan siswa
4 buah
Cukup baik
Terdiri dari ruang OSIS, PMR, pramuka, dan band
BAB PENUTUP
A.    Kesimpulan
          SMP N 1 Ambarawa merupakan salah satu sekolah yang berbasis Sekolah Standar Nasional yang terletak di kabupaten Semarang, tepatnya di jalan Bandungan no. 42 Baran Ambarawa,  merupakan salah satu  sekolah yang menerapakan berbagai manajemen sekolahnya seperti manajemen peserta didik, manajemen personalia, manajemen layanan khusus, manajemen kurikulum, manajemen layanan khusus dan manajemen HUSEMAS yang sudah cukup baik, meskipun terletak di daerah pedesaan namun mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain. Hal ini terbukti dari berbagai prestasi yang telah diraih baik tingkat kabupaten maupun provinsi.  
            Berbagai upaya dan strategi yang dilakukan sekolah tersebut agar menjadi sekolah yang lebih maju baik dari segi akademik maupun keterampilan peserta didik untuk mencetak lulusan yang berkualitas dan akademiknya kini pun sudah mulai terlihat perkembangannya.
            Dimulai dari tenaga pengajar yang disiplin dan profesional, menejemen yang baik dan juga mulai dibangunya sarana dan prasarana serta kurikulum kurikuler, dan ekstrakurikuler yang mampu menunjang kegiatan belajar dan mengajar diharapkan mampu menambah dan meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah tersebut.
B.     Saran
          Berikut beberapa saran yang sedikit banyaknya dapat kami sampaikan berkaitan dengan tugas observasi di sekolah SMP N 1 Ambarawa untuk penganalisisan tugas Manajemen sekolah terhadap SMP yang berbasis SSN khususnya mengenai jadwal ekstrakurikuler. Di SMP N 1 Ambarawa penempatan jadwal ekstrakulikuler hanya dijadwalkan pada hari Sabtu menurut kami terlalu membatasi siswa untuk mengeksplorasi bakat yang dimilikinya sehingga siswa hanya dapat mengikuti satu jenis ekstrakulikuler saja. Mungkin diperlukan penjadwalan ekstrakurikuler yang strategis agar mampu mewadahi bakat-bakat siswa.