Sunday, March 31, 2013


LAPORAN OBSERVASI
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KEANEKARAGAMAN HAYATI
KEBUN WISATA PENDIDIKAN UNNES



OLEH
NAMA : AHMAD RIFAI 
NIM : 4301411097
ROMBEL : 73
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012


BAB PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG 
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman satwa dan fauna yang tinggi. Namun besar pula kasus pelanggaran hukum tentang perburuan satwa langka. Indonesia juga memiliki beberapa satwa dan fauna yang saat ini masuk dalam kategori langka. Keseragaman ekosistem di Indonesia juga dipengaruhi oleh sifat dan karakter para pengelola agroekosistem yang keliru. Penggunaan pestisida, herbisida, fungisida dan lainnya selalu menjadi andalan. Padahal penggunaan racun sintetis itu dapat membunuh serangga (hewan) dan tumbuhan tak berdosa yang akan berujung pada penurunan keanekaragaman dan ketidakstabilan lingkungan.
Keanekaragaman hayati yang tinggi merupakan aset bangsa yang tak ternilai dan perlu dilestarikan melalui perlindungan dan pemanfaatan secara berkelanjutan, seperti diamanatkan dalam UU nomor 5 Tahun 1994 tentang keanekaragaman hayati, yang meliputi konservasi, pemanfaatan berkelanjutan atas komponen keanekaragan hayati, serta akses dan pembagian keuntungan yang adil.
Sebagai kadar bangsa, mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan tentang keanekaragaman hayati dan nilai pentingnya kehidupan manusia. Dengan demikaian mahasiswa akan memiliki kepekaan untuk menjaga, melestarikan, dan memanfaatkan keanekaragaman hayati Indonesia secara berkelanjutan. Saat ini kita mengakui bahwa keanekaragaman Indonesia tinggi, namun apakan kita mengetahui keanekaragaman itu. Misalnya, berapakah jenis serangga yang kita ketahui, atau tanaman yang kita ketahui di Indonesia ini. Jika kita tidak mengetahuinya lalu bagaimana kita bisa tahu bahwa populasinya dalam kondisi terancam atau tidak. Dengan arti lain, jika saat ini kita memiliki list tumbuhan dan hewan yang populasinya terancam dan hampir terancam maka bisa saja masih ada ratusan jenis tumbuhan dan hewan lain yang populasinya juga terancam yang tidak kita ketahui.
Misalnya, keadaan yang terjadi pada jumlah spesies kelelawar di Indonesia. Empat jenis kelelawar Indonesia kini terancam punah. Padahal, lebih dari setengah spesies kelelawar di Indonesia adalah insektivora (pemakan serangga) yang merupakan sumberdaya musuh alami bagi serangga hama tanaman yang baik. satu ekor kelelawar dapat menghabiskan ribuan serangga tiap jamnya. Karena itu mulai saat ini marilah kita mempelajari semakin banyak lagi spesies organisme yang tumbuh di lingkungan kita karena kelestariannya harus kita jaga demi keseimbangan lingkungan. Kestabilan lingkungan ada di tangan kita, Manusia. 
B. TUJUAN
Setelah melakukan observasi di kebun wisata Universitas Negeri Semarang, Mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengetahui jumlah keanekaragaman hayati yang telah dimiliki oleh UNNES
2. Mengidentifikasi jenis keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang berada di kebun wisata UNNES
3. Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang keanekaragaman hayati
4. Melestarikan tumbuhan dan hewan yang berada di lingkungan sekitar UNNES
5. Mengetahui makna dari misi UNNES sebagai kampus konservasi.
C. METODE PENELITIAN 
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah metode studi lapangan dan metode studi pustaka. Studi lapangan yang saya lakukan dengan melakukan observasi keanekaragaman hayati yang terdapat di Kebun Wisata Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada tanggal 15 dan 24 Nopember 2012. Kemudian metode studi pusaka, saya lakukan dengan mencari berbagai macam literatur untuk menunjang data-data yang saya dapatkan dari observasi lapangan, agar data keanekaragaman hayati yang didapat dapat dikembangkan sebagaimana mestinya. 
D. LANDASAN TEORI
Keanekaragaman hayati atau biodiversity, adalah semua kehidupan di atas bumi ini baik tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme, serta berbagai materi genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup.
Termasuk di dalamnya kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari organisme-organisme yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem perairan lainnya. Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem.
Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies maupun tingkatan ekosistem. Keanekaragaman hayati dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam lokus kromosom. Setiap individu makhluk hidup mempunyai kromosom yang tersusun atas benang-benang pembawa sifat keturunan yang terdapat di dalam inti sel. Keanekaragaman hayati tingkat gen adalah keanekaragaman hayati yang menunjukan seluruh variasi jumlah dan susunan gen pada makhluk hidup Di samping itu, setiap individu memiliki banyak gen, bila terjadi perkawinan atau persilangan antar individu yang karakternya berbeda akan menghasilkan keturunan yang semakin banyak variasinya. Hal inilah yang menyebabkan keanekaragaman gen semakin tinggi. Contoh keanekaragaman tingkat gen ini adalah tanaman bunga mawar putih dengan bunga mawar merah yang memiliki perbedaan, yaitu berbeda dari segi warna bunga.
Demikian juga pada hewan. Kita dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Kita akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).
Gambar 1. Keanekaragaman gen pada ayam
Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis (spesies)
Dapatkah Kita membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Kita dapat membedakan kelompok hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Kita bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya kita telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis.
Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, kita dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.
Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut Kita dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda.
Gambar 2. Keanekaragaman jenis pada kacang-kacangan
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah keanekaragaman hayati yang menunjukan seluruh variasi interaksi antara makhluk hidup dan interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya.
Jadi, antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan terjadi interaksi yang dinamis. Perbedaan kondisi komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Akibatnya, permukaan bumi dengan variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem. Ada ekosistem hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, padang lumut, gurun pasir, sawah, ladang, air tawar, air payau, laut, dan lain-lain. Suatu perubahan yang terjadi pada komponen-komponen ekosistem ini akan berpengaruh terhadap keseimbangan (homeostatis) ekosistem tersebut. Sebagai suatu sistem, di dalam setiap ekosistem akan terjadi proses yang saling terkait. Misalnya, pengambilan makanan, perpindahan energi atau energetika, daur zat atau materi, dan produktivitas atau hasil keseluruhan ekosistem.
(a) (b) (c)
Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra (c) gurun pasir
Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.
Manfaat Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati sangatlah penting untuk terus dijaga dan dilestarikan, karena hal tersebut merupakan suatu sistem yang tidak boleh terpisahkan satu dengan lainnya. Apabila hal tersebut diabaikan, maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam ekosistem yang ada. Seperti halnya penebangan hutan yang tidak sesuai dengan kelesatarian lingkungan akan berakibat timbulnya banjir saat musim hujan. Selain itu juga dapat menimbulkan longsor, kelangkaan beberapa spesies, erosi tanah, dll. Keanekaragaman hayati mempunyai banyak manfaatnya. Baik dari segi ekonomi, ekologi, farmasi, dan riset. 1. Manfaat dalam ekonomi Jenis hewan (fauna) dan tumbuhan (flora) dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Beberapa jenis kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia maupun untuk kepentingan ekspor, misalnya saja kayu jati jika di ekspor akan menghasilkan devisa bagi negara. Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai sumber makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-oabatan dan kosmetika. Sumber daya yang berasal dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan industri. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut, sungai, dan tambak merupakan
sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis diantaranya dikenal sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein. 2. Manfaat dalam ekologi Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting, misalnya hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan yang penting bagi bumi, antara lain: a. Merupakan paru-paru bumi Kegiatan fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar karbondioksida (CO2) di atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat mencegah efek rumah kaca. b. Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu dan ke lembaban udara. Selain berfungsi untuk menunjuang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Masing-masing jenis organisme memiliki peranan dalam ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat digantikan oleh jenis yang lain. Sebagai contoh, burung hantu dan ular di ekosistem sawah merupakan pemakan tikus. Jika kedua pemangsa ini dilenyapkan oleh manusia, maka tidak ada yang mengontrol populasi tikus. Akibatnya perkembangbiakan tikus meningkat cepat dan di mana-mana terjadi hama tikus. 3. Manfaat dalam Farmasi Manusia telah lama menggunakan sumber daya hayati untuk kepentingan medis. Selain pengobatan tradisional, pengobatan moderenpun sangat tergantung pada keragaman hayati terutama tumbuhan dan mikroba. Sumber daya dari tanaman liar, hewan dan mikroorganisme juga sangat penting dalam pencarian bahan-bahan aktif bidang kesehatan. Banyak obat-obatan yang digunakan saat ini berasal dari tanaman; beberapa antibiotik, berasal dari mikroorganisme, dan struktur kimia baru ditemukan setiap saat. 4. Manfaat dalam Ilmu pengetahuan dan Teknologi Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan tumbuhan yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian
bagi berbagai bidang pengetahuan. Misalnya penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan. Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan manusia. Masih banyak yang bisa dipelajari tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya hayati secara lebih baik, bagaimana menjaga dasar genetik dari sumber daya hayati yang terpakai, dan bagaimana untuk merehabilitasi ekosistem yang terdegradasi. Daerah alami menyediakan laboratorium yang baik sekali untuk studi seperti ini, sebagai perbandingan terhadap daerah lain dengan penggunaan sistem yang berbeda, dan untuk penelitian yang berharga mengenai ekologi dan evolusi. Keanekaragaman hayati dapat menurun karena perilaku dari manusia, di samping juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Namun pada kenyataannya, perilaku manusia mempunyai frekuensi yang lebih besar daripada faktor lingkungan. Salah satunya adalah demi kepentingan individu. Untuk mendapatkan keuntungan yang besar, seseorang akan merelakan hangusnya hutan demi lahan bangunan atau industri tanpa memikirkan akibat dair perilaku tersebut. Maka dari itu, sudah saatnya untuk menjaga keanekaragaman hayati. Bukan untuk masa sekarang, namun juga untuk masa depan. Perlunya Konservasi
Pemanfaatan sumberdaya alam hayati perlu dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan secara bijaksana, hal ini untuk menjamin agar persediaan sumberdaya alam tidak habis dalam waktu singkat. Pemanfaatan dengan penuh tanggung jawab dan bijaksana itulah yang kita sebut dengan konservasi. Sumberdaya alam dan ekosistemnya merupakan bagian dari kehidupan manusia, baik masyarakat tradisional maupun modern. Disamping itu, faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah faktor ekonomis dimana manusia memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Semua segi kehidupan manusia tergantung dari adanya sumberdaya alam, baik langsung maupun tidak langsung, baik yang tinggal di kota maupun desa.
Konservasi memiliki nilai secara ekonomis maupun sosial filosofis. Secara ekonomi nilai konservasi mencakup :1. Pelestarian tanah dan air, 2. Stabilitas iklim, 3. Konservasi sumberdaya alam hayati yang dapat diperbaharui, 4. Perlindungan plasma nuftah, 5. Ekowisata. Nilai konservasi secara sosial-filosofis :1. Mutu kehidupan yang lebih baik, 2. Tanggung jawab moral, dan 3. sebagai warisan anak cucu dan kebanggaan bangsa.

BAB PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang saya lakukan baik menggunakan metode studi lapangan maupun metode studi pustaka, saya mendapatkan beberapa data sebagai berikut,
Berdasarkan literatur yang saya dapatkan dalam buku Pendidikan Lingkungan Hidup (Unnes) menyebutkan bahwa UNNES setidaknya memiliki dua keanekaragaman (spesies dan ekosistem) yang unik. Keanekaragaman spesies baik tumbuhan dan hewan diketahui amat beragam. Spesies atau jenis tumbuhan yang ada di sekitar Kampus UNNES Sekaran tidak kurang dari 10.000 pohon meliputi 50 jenis. Sejumlah 15.000 pohon dari 39 jenis ada di Taman Kehati UNNES. Satwa yang telah diinventarisasi meliputi jenis kupu (43), burung (43). Dari jenis kupu dan burung yang dijumpai beberapa diantaranya sudah dilindungi. Di bidang keanekaragaman ekosistem, UNNES memiliki kawasan bawah (kampus lama Kelud, PGSD Tugu) serta kawasan atas (kampus Sekaran) yang memiliki kontur bervariasi dengan kemiringan antara 2-40%. Hal ini menjadi potensi dalam mengembangkan UNNES menjadi Universitas Konservasi.
Sementara itu, dari hasil observasi yang saya lakukan, Kebun Wisata Pendidikan UNNES yang merupakan wahana koleksi dan pelestarian keanekaragaman hayati yang dimiliki kampus UNNES, dengan berbagai jenis flora dan fauna.
Di dalam Kebun Wisata Pendidikan ini, terdapat beberapa lokasi yang digunakan sebagai upaya pelestarian sumber daya hayati, di anataranya Rumah Kupu-kupu yang digunakan sebagai tempat penangkaran dan inventaris jenis kupu-kupu di lingkungan Unnes, budidaya anggrek, dengan berbagai macam jenisnya, serta tempat pembibitan terutama untuk bibit tanaman jenis pohon. Berdasarkan keterangan dari petugas di rumah kupu-kupu, saya mendapatkan data bahwa di kebun ini, terdapat sekitar 101 jenis pohon, sekitar 30 jenis burung, 70 jenis kupu-kupu dan biota lain yang belum teridentifikasi.
Dalam observasi ini, saya mengidentifikasi jenis tanaman yang ada di Kebun Wisata Pendidikan. Ada berbagai jenis kelompok tanaman yang terdapat di sini, terutama berdasarkan fungsinya, ada tanaman obat (kunyit, mengkudu, kayu putih, dsb), tanaman pengundang burung (Bintaro, Kantil, Mindi, Sawo kecik, dsb), tanaman buah (mangga, sri kaya, sawo kecik,sawo duren,coklat, dsb), tanaman untuk masakan (petai, kayu manis,kemiri,dsb ), tanaman hias (kacang hias, pisang kipas, pandan Bali,
Iris, agave, palem botol, dsb), serta tanaman peneduh (flamboyan, glodokan, kiara payaung, sengon, tanjung, damar, dsb).
Data observasi yang saya dapatkan mungkin belum terlalu lengkap mengingat luas kebun yang cukup luas, serta tidak adanya pengelompokan jenis tanaman yang teratur. Hal inilah yang mengakibatkan hasil observasi saya belum terlalu maksimal. Dari beberapa data yang saya peroleh, saya akan sedikit membahas lebih fokus terhadap kelompok tanaman peneduh yang terdapat di Kebun Wisata Pendidikan UNNES.
Pohon Peneduh
Pohon peneduh merupakan pohon yang memiliki batang berukuran besar dan tinggi sekitar 20-40 m. Pohon ini biasanya memiliki tajuk yang besar sehingga dapat digunakan sebagi tempat untuk berteduh sehingga disebut pohon peneduh. Biasanya hidup di pinggir jalan, di tepi pantai, di pekarangan rumah, di hutan-hutan kota, atau hutan lindung. Tanaman ini juga merupakan tanaman penyerap polusi udara dan kebisingan. Pohon peneduh juga sebagai tumbuhan penghasil oksigen, hal ini dikarenakan pohon menyerap CO2 dan mengeluarkan O2, sehingga pohon peneduh dijadikan sebagai salah satu pohon pengashil oksigen terbesar. Selain itu, pohon peneduh juga dijadikan sebagai penahan banjir dan longsor, karena pohon peneduh memiliki akar yang mampu menyerap air, dalam jumlah yang besar. Pohon peneduh juga dapat melawan pemanasan global, dan melawan pencemaran udara.
Mungkin tanaman yang saya tuliskan berikut memiliki fungsi-fungsi yang lain selain sebagai tanaman peneduh, akan tetapi dari situs www.petanimudabogor.com jenis tanaman yang saya tuliskan berikut digolongkan dalam tanaman peneduh. Berikut data tanaman peneduh yang terdapat di Kebun Wisata Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

BAB PENUTUP
A. SIMPULAN
Universitas Negeri Semarang dengan platformnya sebagai Universitas konservasi bertekad dalam pelestarian keanekaragaman hayati, yang dibuktikan dengan dibangunnya sebuah kebun wisata pendidikan yang mana di dalamnya terdapat berbagai macam flora dan fauna. Tercatat UNNES setidaknya memiliki dua keanekaragaman (spesies dan ekosistem) yang unik. Keanekaragaman spesies baik tumbuhan dan hewan diketahui amat beragam. Spesies atau jenis tumbuhan yang ada di sekitar Kampus UNNES Sekaran tidak kurang dari 10.000 pohon meliputi 50 jenis. Sejumlah 15.000 pohon dari 39 jenis ada di Taman Kehati UNNES. Satwa yang telah diinventarisasi meliputi jenis kupu (43), burung (43). Dari jenis kupu dan burung yang dijumpai beberapa diantaranya sudah dilindungi. Di bidang keanekaragaman ekosistem, UNNES memiliki kawasan bawah (kampus lama Kelud, PGSD Tugu) serta kawasan atas (kampus Sekaran) yang memiliki kontur bervariasi dengan kemiringan antara 2-40%. Hal ini menjadi potensi dalam mengembangkan UNNES menjadi Universitas Konservasi.
B. SARAN
Untuk semakin memperkokoh Universitas Negeri Semarang sebagai Universitas konservasi perlu dilakukan beberapa langkah di antaranya menambah jumlah keanekaragaman flora dan fauna yang ada di sekitar kampus, terutama di kebun wisata pendidikan, melakukan pengeplotan tanaman yang teratur, sehingga mudah diidentifikasi baik oleh pengelola maupun pihak lain yang ingin melakukan observasi, dilakukan pengelolaan yang maksimal, baik perawatan maupun pengidentifikasian secara berkala agar dinamisme jumlah dan jenis flora dan fauna yang berada di kebun lebih up date. Perlu adanya badan resmi yang ditunjuk sebagai sumber data tentang keanekaraaman flora dan fauna, karena mahasiswa yang melakukan observasi kesulitan mendapatkan data secara pasti. Dan untuk pihak yang akan elakukan observasi hendaknya mengenakan pakaian tertutup atau menggunakan lotion anti nyamuk, karena banyaknya nyamuk di kebun wisata pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2222216-keanekaragaman-hayati-tingkat-gen-tingkat/
diakses pada Rabu, 28 Nopember 2012

Rohmatullah, Moh. Arif. 2011.Pentingnya Keanekaragaman Hayati. http://catatanarif.blogspot.com/2011/10/pentingnya-keanekaragaman-hayati.html
Diakses pada Selasa, 27 Nopember 2012

Infonesia. 2011. Keanekaragaman Hayati Indonesia Kini. http://infonesiia.wordpress.com/2011/09/17/keanekaragaman-hayati-indonesia-kini/
Diakses pada Selasa, 27 Nopember 2012

Bogor, Petani Muda. Dalam www.petanimudabogor.com
Diakses pada Sabtu, 24 Nopember 2012

Chitylmahbub.2012.Tanaman Peneduh. http://cietiebeelmahbub.wordpress.com/2012/06/29/tanaman-peneduh/
Diakses pada Rabu, 28 Nopember 2012

Plantamor. Dalam www.plantamor.com
Diakses pada Sabtu, 24 Nopember 2012

Tuesday, February 26, 2013


MATA YANG MELOMPAT*)

Tak sebatas melihat selendang biru terhampar di depannya, yang meliuk-liuk indah di mana semua orang takjub pada goyangnya yang gemulai
Sorot cahaya menembusnya, menerawangjauh dari mata yang melompat
Menuntun tabiat konyol nan mengundang cacian orang, karena yang disaksikan sang mata bertolak dari apa yang mereka saksikan,
ya... membuat sangsi dan patut diberikan sanksi
Sang mata tak peduli akan selendang biru indah menggoda di depannya.
Terpejam namun terbuka dalam tidurnya
Bukan kosong, tapi berisi sesuatu yang kosong dan nampak terisi namun kosong dari sesuatu yang berisi
Mata itu tetap melompat dari jeratan selendang biru yang menipu

Meneruskan hidup, menjemput selendang emas yang lebih indah sementara di belakangnya terlihat melayang bangkai manusia nista terjerat selendang biru di lehernya
Mata yang melompat, sebuah mata yang terbias cahaya dari lubang jarum lentera menjadikan lapangnya penjuru hidup

*) Ditulis pada 14 Pebruari 2013. Mata yang melompat adalah curahan keinginanku menjadi pribadi yang nyleneh namun memiliki suatu maksud tertentu. Tidak hanya untuk kebahagiaan jangka pendek namun kebahagiaan yang lebih lama lagi, meski ku tahu itu berisiko mendatangkan celaan dari banyak orang, namun satu yang ku pegang, “This is my own way”

BUKIT NERAKA*)

Bagaskara telah berpulang pada agungnya singgasana
Seakan muak dengan timbunan dosa-dosa akibat fasiknya manusia
Ia hanya melambaikan cahaya merah isyarat makian akan buruknya perangai jiwa-jiwa penghuni desa
 Kegelapan mulai menghantui siapa saja yang bernyawa di kampung terkutuk pada kaki bukit neraka
Tiada satupun makhluk yang berkutik  bahkan gubuk merekapun tak berani berucap dengan tetesan air mata penyesalan yang mengijinkan para munafik berpesta dalam jantung dan paru-parunya
Hanya setitik lubang dari wajah yang telah usang meloloskan cahaya lentera dari batang tenggorokan nan seaakan membeberkan misteri yang tengah terjadi. Angin berputar berjalan menyusuri lorong-lorong waktu menunjukkan kegaduhan dirgantara bukit itu.

Menggerutu dan mencemooh gerak gerik setiap raga, kabut menuruni dadanya dan merasuk ke dalam 360 penjuru tubuhnya
Mengaburkan setiap indra yang memandang kaki neraka, menyekap segala suara laksana ruang hampa
Namun membiarkan segala hutan melonglong dengan nyaringnya
Mencengkeram dalam lubang ketakutan serta terkubur di dalam jeritan siksa


*) Ditulis Selasa 3 Pebruari 2009, ditemukan kembali dalam lembaran kusam. Dan ketika ku baca lagi tulisan ini menggelitik naluriku, semakin menyimpan misteri tentang apa yang membuat tulisan ini dibuat.

BANGSA PANCASILA*)

Ketika era bergulir menapaki langit
Detik mengejar menit, menit memburu masa
Tapi masa membuntuti akumulasinya
Makhluk berhati, naluri tiada fungsi
Makhluk berakal, berpikir hanya sejengkal
Berlalu berpaling muka, tak pernah padu
Berjumpa tiada sapa, menggoyang pita suara
Bersitegang, demi palu bertangkai uang
Lidah berbisa, terlalu canggih berdalih
Mengaku kaya, terlalu tinggi berbangga
Kala tertuding, bertameng cermin, terbias yang lain

Hei...... bangsa Pancasila
Tanahmu menjerit jijik kau pijak
Air negrimu meraung tak sudi kau minum
Bertopeng religi dalam relikui aksi reaksi
Bangsaku Bangsa Pancasila
Tanyakan ilmu angkasa kelana
Sorot tajam pasti, tiada tinggi hati
Mengepak sayap langit tertinggi

*) Ditulis dalam rangka lomba menulis puisi Harlah PMII, dan masuk 6 besar. April 2012