|
||||||||
|
||||||||
|
PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI
I.
Latar belakang
Ideologi merupakan hal yanh sudah tidak asing di kehidupan kita.
Sering kita dengar, dan bicarakan apa
yang diberhubungan dengan ideology, dan tanpa kita sadari kita
telah mengadopsi dalam tatanan hidup dalam negara kita.
Ada
berbagai macam ideologi yang dianut oleh negara-negara di dunia ini. Ada
fasisme, komunisme, marxisme, liberalisme, dan sebagainya. Suatu negara
memutuskan untuk menganut suatu paham ideologi berdasarkan sesuai tidaknya
dengan budaya yang berkembang di negara tersebut. Tidak terkecuali Indonesia,
negara yang kita cintai ini. Indonesia menganut ideologi yang disebut sebagai
ideologi Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila tidak lepas
dari budaya bangsa Indonesia yang telah lama hidup dan berkembang di negeri
ini. Melandaskan semua hal kepada Tuhan, bemusyawarah, dan rasa gotong royong
yang kental di negeri inilah yang menjadikan pancasila sebagai ideologi yang
dianut dan menjadi dasar bagi setiap aspek kehidupan.
Dalam
sejarahnya, Indonesia juga pernah mengalami goncangan dalam masalah ideologi,
tepatnya pada era presiden pertama kita Ir. Soekarno. Ideologi Pancasila yang
telah dianut dan dijalankan sebelumnya, hampir ditumbangkan dengan adanya
pengaruh komunisme yang dibawa oleh partai kuat waktu itu, Partai Komunis
Indonesia, PKI menginginkan Indonesia untuk tidak menganut Pancasila sebagai
ideologinya, mereka menginginkan ajaran Nasakomlah yang menjadi ideologi bangsa
ini. Sementara kita tahu bahwa Nasakom adalah paham yang menyimpang dari ajaran
Pancasila salah satunya mengabaikan nilai ketuhanan.
Dari
sejarah di atas kita dapat mengidentifikasi bahwa banyak sekali macam dari
paham ideologi di dunia ini. Dan tiap ideologi memiliki pengaruh terhadap
kehidupan bangsa dan negara yang menganutnya. Seperti halnya ideologi yang
lain, Pancasila juga memberikan pengaruh terhadap kehidupan negara Indonesia.
Untuk lebih mengetahui karakteristik, fungsi, dan perbandingan tiap ideoogi,
serta pancasila sebagai ideologi terbuka maka kami merangkum materi mata kuliah
pendidikan Pancasila, Pancasila sebagai Ideologi agar lebih mudah dipahami dan
pembaca mudah dalam mendapatkan esensi yang terkandung di dalamnya.
II.
Pembahasan
A. Pengertian
Ideologi
Ideologi berasal dari bahasa Yunani,
yaitu idea dan logos. Idea berarti gagasan, konsep dasar, ide-ide dasar,
cita-cita. Sedangkan logos berarti ilmu. Secara harfiah, ideologi berarti ilmu
pengetahuan tentang ide-ide (the science of ideas), atau ajaran tentang
pengvertian-pengertian dasar. Istilah ideologi pertama kali dilontarkan oleh
seorang filsuf Perancis, Antoine Destutt de Tracy pada tahun 1796.
IDEOLOGI
menurut beberapa ahli :
1.
Karl Max mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup
yang dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu
dalam bidang politik atau sosial ekonomi.
2.
Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa
ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang
dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
3.
Ramlan Surbakti
mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu Ideologi secara fungsional dan
Ideologi secara struktural.
4. Dari
bebrapa definisi diatas dikatakan bahwa ideologi adalah suatu idea tau gagasan
dasar dari seseorang atau beberapa tokoh yang berpengaruh di masyarakat, dan
ide tersebut dapat diterima dan diikuti oleh masyarakat tersebut.
Pokok – Pokok Pikiran Ideologi :
- Ideologi merupakan pemikiran yang erat kaitannya dengan perilaku manusia.
- Disamping mengemukakan program, ideologi juga menyertakan strategi guna merealisasikannya.
- Ideologi dipandang sebagai serangkaian pemersatu yang selanjutnya diarahkan pada terwujudnya partisipasi secara efektif dalam kehidupan sosial politik.
- Pemikiran dapat menjadi sebuah ideologi, bergantung pada fungsi pemikiran itu dalam lembaga politik dan kemasyarakatan.
B. Karakteristik
dan Makna Ideologi
1. Muncul
& Berkembang dalam Situasi Krisis
Situasi krisis yaitu situasi dimana cara
bertindak & cara berfikir yang sebelumnya dianggap umum dan wajar, namun
sekarang tidak dapat diterima lagi.Kondisi yang serba kalut (menghebatnya
ketegangan sosial) ini yang mendorong muncul dan bangkitnya suatu ideologi yang mampu menjanjikan kehidupan yang lebih
baik.
2. Pola
Pemikiran yang Sistematis
Ideologi harus disusun secara sistematis
agar dapat diterima masyarakat secara rasional. Ideologi sering menampakkan
sifat self contained dan self sufficient yang berarti ideologi merupakan suatu
pola pemikiran yang terintegrasi
antara beberapa premis dasar yang memuat aturan-aturan dan pembaharuan.
Sehingga Ideologi cenderung menjadi reduksionis yaitu mengetengahkan penjelasan
& rekomendasi yang sederhana, umum, dan lebih mudah dipahami.
3. Mempunyai
ruang lingkup yang luas & beragam
Ideologi dapat mmberikan gambaran
tentang masyarakat bangsa yang akan direalisasikan dengan berbagai pola
perilakunya. Ideologi dapat menjadi indikator dalam menentukan keberhasilan
suatu negara dalam membangun masyarakatnya. Sehingga ideologi dapat menjadi
parameter dalam mengukur keberhasilan suatu negara.
4. Mencakup
beberapa strata pemikiran & panutan
Ideologi berada pada keragaman landasan
yang akhirnya membuahkan berbagai pemahaman dan penerimaan dari para
pengikutnya.
C. Fungsi
Ideologi
1.
Fungsi Umum
Fungsi ideologi secara umum adalah untuk
mengatur hubungan antara manusia dengan masyarakatnya
2.
Fungsi Khusus
Di samping
fungsinya yang sangat umum, ideologi juga memiliki fungsi yang khusus sifatnya,
seperti:
• Ideologi
berfungsi melengkapi struktur kognitif manusia
• Ideologi
berfungsi sebagai panduan
• Ideologi
berfungsi sebagai lensa, melalui mana seseorang dapat melihat dunianya; sebagai
cermin, melalui mana seseorang dapat melihat dirinya; dan sebagai jendela,
melalui mana orang lain bisa melihat diri kita
• Ideologi
berfungsi sebagai kekuatan pengendali konflik, sekaligus fungsi integratif
D. Perbandingan
Ideologi
1. Agama
sebagai ideologi
Agama sebagai
ideologi berarti bahwa negara tersebut menjadikan agama sebagai dasar negara. Negara
dijalankan atas aturan-aturan agama yang dianut mayoritas warga negaranya.
Contoh yang menerapkan adalah Arab Saudi dengan Ideologi agama Islam dan
Vatikan yang berideologi agama Katholik.
2. Liberalisme
Dua teori pokok gerakan revolusioner di
Amerika:
• Teori yang dikembangkan oleh The Founding of
America yang didasarkan atas hak-hak rakyat untuk membebaskan diri pemerintahan
yang depotisme
• Teori
yang dikembangkan Kaum Komunis du Amerika dan merupakan kebalikan dari teori
yang pertama
Edmund
Burke: liberalisme berhubungan dengan masalah apa yang seharusnya dilakukan
oleh negara melalui kebijaksanaan umum, dan yang seharusnya tidak dilakukan negara
untuk memberikan kebebasan kepada rakyatnya.
Filsafat
politik liberalisme tertuang dalam Bill of Rights, gagasan konstitusionalisme,
ajaran Separation of Power, dan
dimanifestasikan dalam ajaran Checks and Balances
Prinsip
Dasar Liberalisme :
• Pengakuan
terhadap hak-hak asasi warga negara
• Memungkinkan tegaknya tertib masyarakat dan
negara atas supremasi hukum
• Memungkinkan lahirnya pemerintahan yang
demokratis
• Penolakan terhadap pemerintahan totaliter
3. Marxisme
dan Leninisme
Pengertian ideologi telah mengalami
perkembangan dari masa ke masa. Salah satu masa perkembangan pengertian
ideologi adalah masa di mana ideologi berkembang ke arah pengertian yang
peyoratif dan negatif (Marx dan Marxis). Pada masa ini, pengertian ideologi
mengalami perubahan seiring dengan diterbitkannya tulisan Karl Marx dan
Friedrich Engels dalam The German Ideology (1846). Pengertian ideologi ini
berubah dari suatu ilmu tentang ide menjadi term yang bercorak politis.
Ideologi Marxisme-Leninisme ini meliputi
ajaran dan paham tentang
a. hakikat
realitas alam berupa ajaran materialisme dialektis dan ateisme;
b. ajaran
makna sejarah sebagai materialisme historis;
c. norma-norma
rigid bagaimana masyarakat harus ditata, bahkan tentang bagaimana individu
harus hidup;
d. legitimasi
monopoli kekuasaan oleh sekelompok orang atas nama kaum proletar.
4. Komunisme
Komunisme adalah sebuah ideologi.
Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh
Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali
diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis
pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi
kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling
berpengaruh dalam dunia politik.
Dalam komunisme
perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi melalui
peran Partai Komunis. Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem
partai komunis sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang
kepemilikan akumulasi modal atas individu. pada prinsipnya semua adalah
direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat
produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata akan
tetapi dalam kenyataannya hanya dikelolah serta menguntungkan para elit
partai,.
Komunisme
memperkenalkan penggunaan sistim demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh
elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi langsung demokrasi
pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham
komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme
Secara umum
komunisme berlandasan pada teori Dialektika materi oleh karenanya tidak
bersandarkan pada kepercayaan agama dengan demikian pemberian doktrin pada
rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap candu" yang membuat
orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain
karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran
materi).
5. Fasisme
Fasisme adalah
suatu gerakan radikal yang mengatas namakan kepentingan negara sebagai
satu-satunya kepentingan yang mutlak dipenuhi masyarakat
Fasisme adalah
perkembangan radikal dari teori negara Hagel
6. Ideologi
Pancasila
Pancasila sebagai
ideologi negara membawakan nilai-nilai tertentu yang digali dari realitas
sosial budaya bangsa Indonesia. Dari segi idealitas Pancasila mampu memberikan
keyakinan akan terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan. Dari segi
fleksibilitas, nilai-nilai yang ada di dalamnya dapat dijabarkan secara
konstektual agar senantiasa dapat menyesuaikan dengan dinamika dan perkembangan
masyarakat. Oleh sebab itulah Pancasila digunakan sebagai dasar negara,
pandangan hidup, dan ideologi negara Indonesia
E. Pancasila
Sebagai Ideologi Terbuka
Sebuah ideologi dikatakan terbuka
apabila ideologi tersebut memungkinkan terjadinya interaksi antara nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya dengan lingkungan sekitar. Artinya, nilai-nilai
dasarnya tetap dipertahankan dan bangsa memiliki kesempatan untuk mengembangkan
nilai instrumentalnya.
Batasan keterbukaan tersebut adalah :
a. Kepentingan
stabilitas nasional
b. Larangan
terhadap ideologi Marxisme-Leninisme/Komunisme
III.
Laporan Hasil Diskusi
1. Apakah
perbedaan dari ideologi Agama, Liberalisme, Marxisme-Leninisme, Komunisme,
Fasisme, dan Pancasila?
Jawab :
Agama sebagai ideologi : menjadikan
agama sebagai aturan yang mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara
Liberalisme : ideologi yang menjunjung
tinggi hak-hak asasi manusia
Marxisme-Leninisme : suatu tatanan dalam
masyarakat dimana masyarakat diatur oleh norma-norma rigid (kaku)
Komunisme : ideologi yang menentang
kepemilikan akumulasi modal sebagai milik individu dan mempresentasikan milik
pribadi sebagai milik rakyat
Fasisme : ideologi yang menganggap
kepentingan negara sebagai satu satunya kepentingan mutlak
Ideologi Pancasila : ideologi yang
merupakan cita-cita bangsa Indonesia yang digunakan sebagai dasar negara. Yang
membedakan pancasila dengan ideologi lain adalah adanya lima sila dalam
pancasila yang menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia
2. Pancasila
harus fleksibel, bagaimana perkembangannya bahwa pancasila tersebut fleksibel
dan seperti apa contoh nyatanya?
Jawab :
Pancasila bersifat fleksibel
disini mengandung arti bahwa Pancasila menerima hal-hal baru dan dituangkan
dalam nilai-nilai instrumennya saja, sementara nilai dasarnya tetap. Dengan kata
lain, nilai instrumen seperti Undang-Undang Dasar, Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, dan instrumen lainya boleh mengikuti zaman dengan segala
perkembangannya, akan tetapi tidak boleh menyimpang dari nilai dasar Pancasila
Misalnya, Undang-Undang tentang
pers. Sebelum adanya amandemen, kebebasan dalam pers sangat terbatas, bahkan
cenderung dilarang. Karena pada era itu, seharusnya pers mampu menjadi media penyalur
aspirasi rakyat seperti di negara-negara lain, maka dilakukanlah amandemen
terhadap Undang-undang tentang pers.
3. Ideologi
berkembang dalam situasi krisis,bagaimana cara mencegah agar ideology tersebut
tidak berkembang dalam situasi krisis? Dan apakah definisi menurut kelompok
anda?
Sebuah ideology akan berkembang dalam
situasi krisis, yang dimaksudkan disini adalah ketika suasana negara sudah
tidak stabil, kalut, terjadi ketegangan sosial, dan masyarakat sdah jenuh
dengan kondisi tersebut, maka disaat itulah masyarakat menginginkan perubahan
yang sesuai dengan apa yang diinginkannya. Contohnya adalah pada saat
pergantian ideologi demokrasi terpimpin menjadi orde baru, dan sampai saat ini
menjadi demokrasi pancasila.
Cara agar suatu ideologi baru tidak
berkembang saat situasi kritis adalah dengan cara mengubah tatanan yang ada
atau memperbaikinya sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat agar
masyarakat tersebut tidak melirik ideology lain. Dan hal tersebut sangat
bergantung pada seorang pemimpin negara, karena ialah yang berhak untuk
mengubah atau memperbaiki tatanan negara.
Definisi ideologi menurut kelompok kami,
ideologi adalah suatu idea tau gagasan dasar dari seseorang atau beberapa tokoh
yang berpengaruh di masyarakat, dan ide tersebut dapat diterima dan diikuti
oleh masyarakat tersebut.
4. Apakah
fungsi ideologi pancasila dalam menghadapi globalisasi?
Fungsi ideology pancasila dalam
menghadapi globalisasi adalah sebagai filter. Untuk menyaring budaya dari luar
yang masuk ke dalam negara kita. Yangg cocok dan positif kita adopsi, dan yang
buruk kita tolak. Namun, dalam praktiknya hal ini masih belum bias berjalan
maksimal.
5. Apakah
contoh keterbukaan pancasila terhadap stabilitas nasional?
Beberapa sector seperti aspek
pendidikan, ekonomi, hubungan negara, dan lain-lain merupakan komponen penyusun
stabilitas nasional. Contoh yang ada adalah negara kita melakukan hubungan
dengan negara lain guna memajukan dan mengikuti prkembangan yang ada.
Dalam bidang pendidikan, di negara kita
sudah ada sekolah-sekolah yang berstatus sekolah berstandar internasiona, dan
lulusan dari sekolah tersebut benar-benar dicetak sebagai lulusan yang diakui
dan berkualitas internasional. Selain itu, dalam dunia pendidikan juga terdapat
program exchang students, hal itu
menunjukkan bahwa negara kita terbuka, dan tidak menutup diri.
Dalam bidang ekonomi, negara kita uga
mempunyai hubungan bilaterak atau regional dengan negara-negara lain untuk
bekerjasama dalam bidang ekonomi.
Dari cotoh di atas menunjukkan bahwa
negara kita fleksibel. Terbuka untuk kemajuan bangsa dan menjaga stabilitas
nasionalnya.
IV.
Kesimpulan
Dari beberapa
urain diatas dan hasil diskusi, dapat disimpulkan bahwa :
·
Ideologi adalah suatu
idea tau gagasan dasar dari seseorang atau beberapa tokoh yang berpengaruh di
masyarakat, dan ide tersebut dapat diterima dan diikuti oleh masyarakat
tersebut.
·
Karakteristik dan makna
yang dimiliki sebuah ideology meliputi :
1. Muncul
& Berkembang dalam Situasi Krisis
2. Pola
Pemikiran yang Sistematis
3. Mempunyai
ruang lingkup yang luas & beragam
4. Mencakup
beberapa strata pemikiran & panutan
·
Ideologi memiliki 2
fungsi, yaitu fungsi umum, untuk mengatur hubungan antara manusia dengan
masyarakatnya, dan bberapa fungsi khususnya.
·
Idologi yang berkembang
dan masih ada sampai saat ini adalah : ideologi liberalisme, fasisme, marxisme
dan leninisme, komunisme, agama sebagai ideology, dan pancasila.
c. Pancasila
merupakan ideology terbuka, karena dalam pancasila nilai- nilai yang ada di
dalamnya dapat dikembangkan, kecuali nilai dasarnya.